Drama MotoGP 2026, KTM Goyah, Honda Bergerak Diam-diam

Kru paddock Honda HRC sedang mempersiapkan motor Joan Mir (36), jelang latihan bebas Jumat 23 Mei di sirkuit Silverstone, Inggris--Twitter Honda HRC Castrol - MotoGP @HRC_MotoGP
HARIAN DISWAY - MotoGP tengah memasuki babak baru yang krusial jelang perubahan regulasi besar pada 2027.
Di balik gemuruh lintasan, drama strategi dan krisis finansial mengancam eksistensi KTM di grid, sementara Honda HRC diam-diam menyusun langkah ambisius untuk merebut panggung utama.
MotoGP kini berada di ambang perubahan strategi besar dengan regulasi teknis baru yang akan diberlakukan pada tahun 2027. Mulai sekarang, seluruh tim harus mulai menyesuaikan motor mereka demi kesiapan menghadapi era baru tersebut.
Namun, masa depan tim KTM masih belum jelas setelah musim 2025. Krisis finansial yang melanda pabrikan asal Austria ini tampaknya akan berlangsung lebih lama, meskipun baru-baru ini mereka mendapat suntikan dana dari mitra strategis, Bajaj Auto.
Sementara itu, Honda HRC dilaporkan sedang menyusun rencana di balik layar untuk mengantisipasi kemungkinan mundurnya KTM dari ajang MotoGP.
BACA JUGA:Aprilia Racing Tegaskan Kontrak Jorge Martin Berlaku hingga 2026
BACA JUGA:RC213V Makin Kompetitif, Honda Siap Guncang GP Silverstone
Rumor yang berkembang menyebutkan bahwa Honda telah memberi tahu Dorna (otoritas MotoGP) mengenai kesiapan mereka untuk memasok motor kepada tim Tech3 Racing mulai tahun 2026.
Ini dilakukan sebagai langkah antisipatif jika KTM Factory memutuskan mundur sebagian atau sepenuhnya dari kompetisi.
CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir pengurangan jumlah pembalap di grid, terutama pada musim 2026 yang menjadi tahun krusial sebelum diberlakukannya regulasi mesin 850cc di 2027.
Walaupun KTM telah menegaskan komitmennya hingga musim 2025, kekhawatiran terhadap keberlanjutan mereka di musim 2026 tetap ada.
Perusahaan induk KTM, Pierer Mobility AG, mengalami penurunan omzet sebesar 29% pada tahun 2024 dan tercatat memiliki utang bersih lebih dari €1,6 miliar (Rp 29,4 triliun).
Meski begitu, dukungan keuangan dari Bajaj Auto pada 20 Mei lalu diharapkan dapat sedikit meringankan beban tersebut.
BACA JUGA:Bajaj Auto Selamatkan KTM dan Tim MotoGP di Tengah Krisis Keuangan
BACA JUGA:Tantangan Transisi Pramac Racing dengan Yamaha, dari Juara Dunia ke Posisi Terpuruk di MotoGP
Dalam situasi ini, sorotan tertuju kepada tim satelit KTM, Tech3 Racing, yang dipimpin oleh Hervé Poncharal. Tim ini dinilai akan menjadi pion penting dalam strategi masa depan MotoGP.
Tech3 masih terikat kontrak dengan KTM hingga 2026, tetapi jika situasi memburuk, Honda disebut telah siap mengambil alih struktur tim tersebut. Strategi ini mirip dengan langkah Ducati yang bekerja sama dengan tim VR46, Gresini, dan Pramac.
Honda HRC saat ini sudah memiliki tim satelit LCR Racing hingga 2026, namun mereka menginginkan satu tim satelit tambahan untuk mengumpulkan lebih banyak data serta mempercepat pengembangan motor RC213V yang saat ini sedang mengalami kemunduran.
Jika berhasil mengakuisisi Tech3 Racing, Honda berpotensi meraih banyak keuntungan, termasuk pengembangan pembalap muda melalui struktur tim tersebut.
Saat ini, Honda juga memiliki lima tim di kelas Moto2 untuk musim 2025, yang membuka kemungkinan sinergi lebih luas dengan Tech3.
Ezpeleta sendiri optimistis KTM akan terus terlibat di level tertinggi MotoGP. Namun, di lingkungan paddock, keraguan tetap muncul, sehingga Dorna dikabarkan telah menyiapkan rencana alternatif (Plan B dan C) jika KTM benar-benar mundur.
Di sisi lain, BMW Factory Racing masih enggan memberikan kepastian mengenai kemungkinan keikutsertaan mereka di MotoGP. Meskipun aktif di ajang World Superbike, BMW tetap bungkam terkait debut mereka di MotoGP.
BACA JUGA:Alberto Puig Mundur dari Honda HRC MotoGP, Francesco Guidotti Jadi Kandidat Pengganti
BACA JUGA:KTM Krisis Keuangan, Honda dan Ducati Berebut Pedro Acosta di MotoGP 2025
Harapan sempat muncul bahwa keputusan akan diumumkan pada musim semi, tetapi hingga kini belum ada kabar resmi. Potensi masuknya BMW semakin menarik di tengah rumor akuisisi Dorna oleh Liberty Media.
Dengan ambisi Honda HRC untuk kembali ke era kejayaannya, mereka tampaknya berada di posisi paling siap untuk mengisi kekosongan yang mungkin ditinggalkan KTM. Yang pasti, Dorna berkomitmen untuk menjaga jumlah pembalap di grid tetap stabil.
Saat ini, MotoGP memasuki fase krusial di mana strategi manajemen tim bisa menjadi sama pentingnya dengan performa di lintasan.
Kini, semua mata tertuju pada KTM Factory MotoGP: akankah mereka tetap bertahan dengan tim satelit, atau memilih efisiensi dengan melepasnya? (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: