Tantangan Transisi Pramac Racing dengan Yamaha, dari Juara Dunia ke Posisi Terpuruk di MotoGP

Gino Borsoi (tanpa pakai topi), berdiskusi dengan Jack Miller (topi koboi) dan seorang kru Pramac Racing sebelum balapan utama di GP-Americas, COTA 2025--Twitter Motorsport Passion @Motorpassion16
HARIAN DISWAY - Pramac Racing alami penurunan performa drastis di MotoGP 2025 usai berpisah dari Ducati dan memulai era baru bersama Yamaha.
Dalam masa transisi ini, tim sedikit kesulitan bersaing dan masih berjuang menyesuaikan diri dengan teknologi motor baru, meski tetap optimis terhadap kontribusinya dalam pengembangan Yamaha YZR-M1.
Musim 2023 menjadi tonggak kejayaan Pramac Racing saat mereka memuncaki klasemen tim. Puncaknya, musim 2024 mereka sukses mengamankan gelar juara dunia pembalap.
Namun, setelah berpisah dengan Ducati dan menjalin kemitraan baru dengan Yamaha, Pramac Racing kini tengah menjalani masa transisi yang menantang.
BACA JUGA:Alberto Puig Mundur dari Honda HRC MotoGP, Francesco Guidotti Jadi Kandidat Pengganti
BACA JUGA:KTM Krisis Keuangan, Honda dan Ducati Berebut Pedro Acosta di MotoGP 2025
Hingga seri ke-6 MotoGP 2025, Pramac Racing kesulitan tampil kompetitif. Jack Miller baru mengoleksi 19 poin dan berada di posisi ke-17 klasemen, sedangkan Miguel Oliveira tercecer di posisi ke-23.
Manajer tim, Gino Borsoi, mengakui bahwa mereka sedang membangun ulang tim dari awal. “Ini tentang mendesain ulang segalanya dan memberikan masukan tepat kepada Yamaha untuk memajukan proyek ini,” ujar Borsoi, dikutip dari GPone.
Lebih lanjut, ia menambahkan, “Kami harus mengubah pola pikir dan tidak hanya menilai akhir pekan berdasarkan hasil. Kami sedang kompetitif dengan sesuatu yang belum sepenuhnya kami kuasai, tapi kami yakin progres akan terus terlihat.”
Perbedaan besar antara teknologi Yamaha dan Ducati menjadi tantangan utama. Jika sebelumnya Pramac hanya perlu menyempurnakan motor yang sudah matang dari Ducati, kini mereka terlibat langsung dalam pengembangan awal Yamaha YZR-M1, termasuk riset prototipe mesin V4.
Ketika ditanya tentang rumor transfer pembalap seperti Pedro Acosta, Jorge Martin, hingga Enea Bastianini untuk menggantikan Jack Miller musim depan, Borsoi menepis kemungkinan tersebut.
BACA JUGA:Krisis Pendanaan KTM MotoGP, Gandeng Bajaj dan Investor Asing Biar Selamat
BACA JUGA:Toprak Razgatlioglu Menuju MotoGP? Yamaha dan Honda Mulai Bergerak
“Jack tampil baik dan Miguel belum punya banyak kesempatan menunjukkan performanya. Saat ini bukan waktu yang tepat membahas transfer. Kami percaya mereka masih bisa bersama kami musim depan,” tegasnya.
Di sisi lain, Jack Miller menunjukkan strategi balap berani di GP Le Mans dengan memilih ban basah sejak awal. Keputusannya sempat membawanya unggul 10 detik sebelum terjatuh dan kehilangan kemenangan yang hampir pasti.
Meski hasil belum maksimal, Pramac Racing tetap optimis terhadap kemitraan dengan Yamaha. Tim ini juga turut membantu mengembangkan pembalap muda di kelas Moto3 serta berkontribusi dalam riset teknis yang membantu performa Fabio Quartararo—terlihat dari dua pole position beruntun di Jerez dan Le Mans serta podium kedua di GP Jerez.
Pengalaman Jack Miller yang pernah membela Honda, Ducati, dan KTM dinilai menjadi aset penting dalam memberikan masukan teknis bagi pengembangan motor Yamaha yang berbasis mesin inline 4-silinder.
Namun, perlu dicatat, kontrak Miller untuk musim 2026 masih belum diperpanjang. Akankah Pramac Racing mempertahankannya, atau justru kehilangan sang "Thriller"? Kita tunggu kelanjutannya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: