Air Mata Aman Kaisuku di Makkah, Perjalanan Haji yang Tak Pernah Ia Duga

Aman Kaisuku, 71 tahun, guru ngaji asal Ambon yang tak menyangka dipanggil ke Tanah Suci lewat program haji Pemprov.-Media Center Haji 2025-
Sejak awal keberangkatan hingga tiba di Makkah, Aman merasa begitu dimudahkan. Ia tidak pernah merasa sendirian.
BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (11): Sibuknya Petugas Seksus Haram, Layani Puluhan Lansia Tiap Hari
Para petugas haji selalu sigap membantunya. Ia menganggap semua kemudahan yang ia alami adalah buah dari doa yang selama ini ia panjatkan dengan penuh keyakinan.
“Allah memudahkan semua sampai Ka’bah pun saya bisa, multazam saya bisa, hajar aswad saya bisa. Insyaallah kemudahan-kemudahan mungkin karena selalu katong ingat kepada Allah dan pegangan (pesan) datuk-datuk,” tutur Aman.
Kini Aman tengah menanti hari-hari puncak haji. Ia mengisi waktu dengan memperbanyak ibadah dan menjaga kondisi tubuh.
BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (10): Menilik Persiapan KKHI Jelang Puncak Haji
Ia sadar bahwa fisik yang kuat sangat penting agar bisa menjalani semua prosesi haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina dengan lancar.
Perjalanan haji Aman bukan sekadar perjalanan ibadah, tetapi juga menjadi perjalanan batin yang penuh makna.
Di usianya yang ke-71 tahun, ia menjadi contoh bahwa kesabaran, ketulusan, dan pengabdian akan selalu menemukan jalannya.
BACA JUGA:Jamaah Haji Lampung Dibekali Ilmu Ikhlas: Jangan Marah Kalau Tak Dipanggil Haji
Ibadah haji yang ia jalani menjadi bukti bahwa panggilan dari Allah bisa datang kepada siapa saja yang senantiasa bersyukur dan berpegang pada nilai-nilai kebaikan.
Aman Kaisuku telah menjejakkan kaki di Tanah Suci. Ia datang sebagai hamba yang bersyukur dan pulang kelak sebagai jiwa yang disucikan. (*)
*) Mahasiswa Magang dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: