Menjelang Wukuf, Ini Imbauan Penting untuk Jamaah Haji Perempuan

Menjelang Wukuf, Ini Imbauan Penting untuk Jamaah Haji Perempuan

Musytasyar Dini PPIH Arab Saudi Ny. Hj. Badriyah Fayumi menyampaikan sejumlah pesan untuk jamaah perempuan jelang wukuf-MCH -

HARIAN DISWAY- Wukuf di Arafah merupakan inti dari seluruh rangkaian ibadah haji.

Pada fase inilah para jamaah berkumpul untuk berdoa, bermunajat, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Khusus untuk jamaah perempuan, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar ibadah tetap sah, nyaman, dan berjalan dengan lancar.

Ny. Hj. Badriyah Fayumi, musytasyar dini (Penasihat Haji) yang tergabung dalam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, menyampaikan, haji adalah bentuk jihad bagi perempuan. 

“Perempuan yang berhaji telah melakukan pengorbanan besar—meninggalkan keluarga, rutinitas harian, dan menempuh perjalanan panjang demi memenuhi panggilan Ilahi,” ujarnya, Sabtu 24 Mei 2025.

BACA JUGA:Tim Kesehatan PPIH Siagakan 28 Dokter Spesialis dan 90 Ton Obat untuk Jamaah Haji 2025

Menjelang pelaksanaan wukuf, Badriyah menyampaikan lima poin penting yang perlu diperhatikan oleh jamaah perempuan:

Haid Tidak Menghalangi Wukuf

Banyak jamaah perempuan yang khawatir haid akan menghambat pelaksanaan wukuf. Badriyah menegaskan jika haid bukan halangan. 

“Perempuan yang sedang haid tetap bisa melaksanakan wukuf. Yang tidak bisa dilakukan hanya tawaf, itu pun bisa dilakukan setelah suci,” terang Badriyah.


Jamaah Haji Indonesia saat wukuf di Arafah, 15 Juni 2024. --Media Center Haji

Jika haid datang saat baru tiba di Makkah menjelang wukuf, jemaah bisa mengubah niat haji dari tamattu’ menjadi qiran. Dengan niat ini, mereka tetap bisa wukuf tanpa menyelesaikan umrah terlebih dahulu. 

“Niatkan haji qiran, ikuti wukuf, lalu lanjutkan rangkaian ibadah. Umrah bisa dilakukan setelah suci,” tambahnya.

BACA JUGA:Layanan Haji 2025 Dirombak Total, Sistem Syarikah Jadi Kunci Nyaman Jamaah

Gunakan Pembalut atau Pampers untuk Antisipasi

Selama wukuf, antrean toilet seringkali panjang. Oleh karena itu, Badriyah menyarankan agar jamaah perempuan mengenakan pembalut atau pampers sebagai langkah pencegahan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: