Jet Tiongkok Tembak Jatuh Rafale, Indonesia Harus Belajar

Jet Tiongkok Tembak Jatuh Rafale, Indonesia Harus Belajar

ILUSTRASI Jet Tiongkok Tembak Jatuh Rafale, Indonesia Harus Belajar.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Uniknya, 63 persen dari seluruh ekspor itu hanya ke satu negara: Pakistan. Harganya yang lebih terjangkau, layanan purnajualnya fleksibel, dan kemampuan operasionalnya yang terbukti dalam berbagai konflik terbatas membuat produk Tiongkok kian digemari banyak negara di dunia. 

Itu menjadi tantangan bagi dominasi industri pertahanan Barat yang selama ini lebih menekankan pada standar NATO dan biaya tinggi.

Indonesia sebagai negara besar bertradisi nonblok seharusnya bersikap rasional dalam memilih alutsista, bukan sekadar mengikuti tren atau gengsi kebaratan. 

Setiap pembelian harus disesuaikan dengan kebutuhan nyata, medan geografis, dan kesiapan sumber daya manusia. Insiden di Kashmir menunjukkan bahwa harga mahal tidak selalu menjamin keunggulan di medan tempur. 

Di tengah keterbatasan fiskal, Indonesia perlu lebih selektif dan adaptif. Membuka opsi ke Timur merupakan bagian dari strategi matang. Dalam pertahanan, yang utama bukan siapa yang paling mahal, melainkan siapa yang paling siap. (*)

*) Probo Darono Yakti adalah dosen hubungan internasional, FISIP, Universitas Airlangga

*) Mochammad Arif adalah Research Fellow Center for National Defense and Security Studies

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: