Kyiv Kembali Berguncang, Bayi dan Dua Perempuan Tewas dalam Serangan Rusia

etugas darurat memadamkan api di gedung apartemen yang rusak akibat serangan drone Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, 7 September 2025.--Reuters
HARIAN DISWAY - Serangan udara Rusia mengguncang ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Minggu 7 September dini hari.
Tiga orang tewas, termasuk seorang bayi, ketika rudal dan drone menghantam pusat kota dan memicu kebakaran besar di gedung pemerintahan.
Pihak berwenang menyebut korban lainnya adalah seorang perempuan muda dan seorang lansia yang meninggal di dalam tempat perlindungan.
Selain itu, 18 orang terluka, termasuk seorang perempuan hamil yang kini dirawat di rumah sakit.
Ledakan terjadi di distrik Pecherskyi, jantung pemerintahan Ukraina, hingga membuat asap tebal membubung. Api melalap gedung pemerintah pusat, dengan kobaran terlihat jelas dari berbagai penjuru kota.
BACA JUGA:Putin Ancam Hancurkan Pasukan Asing Jika Dikerahkan ke Ukraina
BACA JUGA:26 Negara Janji Berikan Jaminan Keamanan Pasca Perang untuk Ukraina
Serangan juga menyebabkan kerusakan parah di permukiman warga. Di distrik Darnytskyi, sebuah bangunan tempat tinggal hancur sebagian setelah tertimpa puing drone, sementara pipa air di dua lantai pecah hingga memicu semburan besar.
Di wilayah barat Kyiv, distrik Sviatoshynskyi, puing drone memicu kebakaran di gedung apartemen 16 lantai serta merusak beberapa lantai gedung sembilan lantai.
Dampak serangan tidak hanya dirasakan di ibu kota. Di Kremenchuk, gelombang ledakan menimbulkan pemadaman listrik di sejumlah kawasan.
Di Kryvyi Rih, infrastruktur transportasi dan permukiman mengalami kerusakan, meski tidak ada korban dilaporkan. Sementara di Odesa, beberapa bangunan perumahan terbakar akibat hantaman rudal.
BACA JUGA:Drone Ukraina Meledak di PLTN Kursk, Kapasitas Turun Separuh
BACA JUGA:Rudal Rusia Hantam Pabrik Elektronik AS di Ukraina, 15 Pekerja Terluka
Pemerintah Ukraina menuduh Moskow dengan sengaja menyasar sasaran sipil. “Ini adalah aksi terorisme negara yang ditujukan untuk menebar ketakutan dan penderitaan,” kata pejabat Kyiv. Namun hingga kini Rusia belum memberikan tanggapan resmi terkait serangan terbaru tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: