Runtuhnya Intelektualitas NKRI

Runtuhnya Intelektualitas NKRI

ILUSTRASI Runtuhnya Intelektualitas NKRI.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Ketiga, normalisasi ketidakadilan. Masyarakat mungkin mulai menerima ketidakadilan atau kualitas pendidikan yang buruk sebagai hal yang biasa sehingga menghambat kemajuan intelektual dan sosial.

Keempat, krisis identitas. Runtuhnya intelektualitas sering kali diiringi dengan hilangnya identitas dan nilai-nilai yang mendasari pemikiran kritis, yang dapat membuat masyarakat merasa seolah-olah tidak ada yang salah.

Bila tidak waspada, kita sering mendengar dalam arena pendidikan maupun masyarakat, ”ini masalah kecil, kita akan selesaikan nanti saja.” Kondisi itulah yang mengancam intelektualitas dan kemajuan bangsa. Saatnya kita harus berusaha untuk memperbaiki keadaan tersebut bersama.

Saat ini kualitas intelektualitas kita diambang kebobrokan, dan bobroknya sistem pendidikan berkontribusi dan memerosotkan kemampuan kognitif. Masyarakat kita lupa berpikir ilmiah. Bahkan, bangsa ini sudah mengesampingkan cara berpikir intelektual untuk mengatasi masalah sehari-hari. 

Saat mengajar pada level mahasiswa S-1, baik di institusi militer maupun perguruan tinggi sipil, saya menemukan banyak kesalahan typo, istilah asing apalagi esensi, dan tata naskah penulisan. 

Bahkan, di negeri ini budaya kesalahan telah masuk ke ruang DPR dalam penyusunan beberapa undang-undang, khususnya dalam rancangan undang-undang perjanjian antarnegara. 

Seyogianya pemerintah tidak hanya mementingkan pertumbuhan ekonomi maupun infrastrukur sehingga sektor pendidikan tergilas, baik sipil dan militer. Maka, itu akan makin memperparah krisis intelektualitas.

Peran penting intelektual dalam masyarakat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, bagaimana inovasi dan pemecahan masalah dan kritik sosial yang tajam dan membangun peradaban bangsa, akan menunjukkan betapa penting kehadiran intelektual dalam menunjukkan perubahan positif dalam rangka peningkatan intelektualitas bangsa yang tidak hanya akan menaikan index rating kecerdasan bangsa, akan tetapi juga menyejahterakan kehidupan yang berkeadilan sosial. (*)

*) Salim adalah kepala Pusat Pengkajian Maritim; ketua Dewan Pakar Kesatuan Pelajar, Pemuda, dan Mahasiswa Pesisir Indonesia (KPPMPI); dan kandidat doktor P3SDM Universitas Airlangga

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: