Khofifah Cek Pembangunan Tanggul yang Rusak Karena Lahar Dingin Semeru

Khofifah Cek Pembangunan Tanggul yang Rusak Karena Lahar Dingin Semeru

Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi tanggul di Lumajang, Minggu 25 Mei 2025-Biro Adpim Pemprov Jatim-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Tanggul di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang yang jebol akibat lahar dingin Gunung Semeru masih proses perbaikan. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun melakukan peninjauan ke lokasi tanggul tersebut.

Total panjang tanggul itu adalah 2 kilometer. Namun, hanya 300 meter yang rusak parah akibat terjangan lahar dingin yang terjadi pada April 2025 lalu. Pemprov Jatim berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan Pemkab Lumajang memperbaiki tanggul yang rusak itu.

Pemprov Jatim dan pemkab Lumajang juga membangun tanggul pengarah arus (krib) sepanjang 166 meter. "Total anggaran perbaikan mencapai Rp10,5 miliar," kata Khofifah, Senin, 26 Mei 2025.

BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali, Kolom Abu Capai 400 Meter

Khofifah menargetkan, pengerjaan bisa rampung dalam tiga bulan. Melibatkan 5 excavator dan 6 dump truck yang berasal dari Pemprov Jatim dan BBWS Brantas. Rinciannya, 3 excavator dan 6 dump truck dari Pemprov Jatim, serta 2 excavator tambahan dari BBWS Brantas.

Di lokasi juga terdapat material sebanyak 3.750 bronjong dari Pemprov Jatim. Juga ada tambahan 200 bronjong dari BBWS Brantas dan akan ditambah sesuai kebutuhan. Serta pemasangan pipa galvanis juga turut dilakukan untuk memperkuat struktur tanggul.

Khofifah menekankan pentingnya percepatan penanganan tanggul tersebut. Hal itu untuk menghindari dampak berlapis yang berpotensi seperti area persawahan yang rawan terkena banjir lahar dingin serta kawasan permukiman warga.

BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Berturut-turut, Kolom Letusan Capai 1 Kilometer

"Kalau tanggul ini tidak segera dibangun, sawah juga pasti akan terdampak. Rumah warga pun menjadi rawan terhadap kemungkinan terjadinya luberan lahar susulan. Maka dampaknya sangat luas, dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.

Langkah teknis lainnya meliputi pembuatan kisdam tanggul dan tebing krib di sisi hulu sebagai antisipasi longsor, pengalihan aliran sungai untuk mengurangi tekanan terhadap tanggul, serta pembangunan krib darurat dari batu bolder dan pemasangan bronjong untuk memperbaiki bangunan tanggul yang rusak.

Gubernur dua periode itu menegaskan bahwa penanganan ini harus dijalankan. Meski kondisi cuaca belum sepenuhnya ideal. Dia juga menekankan pentingnya pengelolaan material sedimentasi secara bijak.

BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali, Kolom Abu Capai 400 Meter

“Kalau kita menunggu pengerjaan dimulai pada musim kemarau, masyarakat akan terus merasa tidak aman dan tidak nyaman. Maka saya minta kepada Kadis PU SDA, mana yang bisa dikerjakan segera, kita kerjakan. Semoga cuaca bisa beradaptasi dengan kebutuhan kita,” ungkapnya.

Pemprov Jatim juga merancang langkah strategis jangka panjang. Untuk memperkuat tanggul secara permanen sebagai bagian dari mitigasi bencana berkelanjutan. “Kami tidak hanya hadir saat bencana terjadi, tetapi juga berkomitmen menyiapkan infrastruktur tangguh untuk masa depan. Keselamatan warga adalah prioritas utama kami,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: