Zarco Taklukkan Getaran RC213V, Honda Naik Kelas!

Johann Zarco, saat berswafoto dengan kru tim LCR Racing, usai amankan podium di GP-Silverstone pada Minggu 25 Mei 2025--Twitter LCR Team @LCR_Team
HARIAN DISWAY - Johann Zarco, pembalap veteran asal Prancis, sukses mengubah narasi suram RC213V menjadi kisah kebangkitan Honda di MotoGP 2025.
Semua berkat adaptasinya yang luar biasa cepat, konsistensi tajam, dan kolaborasi teknis dengan sang crew chief legendaris, David Garcia.
Setelah tujuh seri MotoGP 2025, nama Johann Zarco (34) menjadi sorotan tak terduga. Pembalap asal Prancis yang membela tim satelit Honda LCR Racing itu berhasil menorehkan prestasi luar biasa: dua podium beruntun — kemenangan di Le Mans dan posisi kedua di Silverstone.
Capaian Zarco itu menjadi catatan emas bagi Honda, yang belum pernah meraih hasil serupa sejak Marc Marquez terakhir kali podium beruntun di Austin dan Misano pada 2021 lalu
BACA JUGA:Revolusi Besar Yamaha MotoGP: Bagnaia, Bastianini & Toprak dalam Radar!
BACA JUGA:Pedro Acosta Luapkan Frustrasi: RC16 2025 Belum Kompetitif di MotoGP Silverstone
Keberhasilan Zarco menjadi bukti bahwa RC213V — motor yang selama ini dikenal bermasalah, terutama di bagian belakang — masih bisa tampil kompetitif.
Konsistensinya di posisi 10 besar tiap akhir pekan, meskipun sempat gagal finis di Austin dan hanya finis ke-11 di Jerez, membuktikan adaptasi luar biasa dari sang pembalap.
Kini, Zarco bertengger di posisi ke-5 klasemen sementara pembalap dengan 97 poin. Ia juga mengantarkan LCR Racing ke posisi ke-4 klasemen tim dan mendorong Honda ke peringkat ke-2 klasemen konstruktor, sebuah pencapaian besar bagi pabrikan yang sebelumnya selalu menjadi juru kunci dalam tiga musim terakhir.
Masalah Getaran RC213V Masih Berlanjut
RC213V dikenal memiliki masalah “chetter” atau getaran pada bagian belakang motor. Masalah ini membuat banyak pembalap Honda frustrasi.
Dua pembalap tim Honda HRC Castro, Joan Mir mengaku tak bisa mengendalikan bagian belakang motornya, sementara Luca Marini menyebut grip ban belakang datang dan hilang dalam hitungan detik.
Bahkan, Aleix Espargaro — sebagai test rider Honda HRC — memilih mundur dari race kedua di Silverstone karena kesulitan mengontrol getaran dari motor cadangan.
BACA JUGA:Musuh yang Kalahkan Quartararo di GP Inggris: Ride Height Device Terkunci!
BACA JUGA:Marco Bezzecchi Juara MotoGP Silverstone 2025, Quartararo Gagal karena Masalah Teknis
Penyebab umum masalah getaran (Chetter) mencakup:
-
Ketidakseimbangan antara sasis, swingarm, ban, dan suspensi.
-
Kekakuan (stiffness) sasis belakang atau swingarm yang tidak ideal.
-
Setting elektronik seperti traction control atau torque delivery yang terlalu agresif.
Mengapa Hanya Zarco yang Bisa Mengatasi?
Zarco memiliki gaya balap adaptif yang memungkinkannya menyesuaikan input gas dan pengereman untuk meminimalkan getaran.
Ia juga lebih “ringan” saat memasuki tikungan, mengurangi tekanan pada ban belakang.
Yang paling berpengaruh adalah keberadaan David Garcia, mantan crew chief-nya saat di Moto2 — era ketika Zarco menjadi juara dunia dua kali. Reuni ini lah yang kemudian menjadi kunci.
BACA JUGA:3 Rahasia Sukses Yamaha dan Quartararo di MotoGP Inggris 2025
BACA JUGA:MotoGP Inggris: Alex Marquez Taklukkan Sprint Race Silverstone, Akhiri Dominasi Marc Marquez
Garcia dikenal sebagai teknisi yang sangat teliti dan memahami gaya balap Zarco secara mendalam.
Kolaborasi keduanya memudahkan LCR Racing dalam menterjemahkan keluhan Zarco ke dalam solusi teknis yang efektif.
Johann Zarco membuktikan dirinya sebagai pembalap paling sukses dalam menjinakkan karakter sulit dari RC213V.
Kombinasi gaya balap yang presisi, pengalaman lintas pabrikan, komunikasi teknis yang tajam, dan kerja sama erat dengan David Garcia menjadi kunci keberhasilannya membawa Honda kembali ke papan atas. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: