Laporan Haji dari Makkah (17): Rekam Medis Jadi Rujukan Pendataan Murur

Laporan Haji dari Makkah (17): Rekam Medis Jadi Rujukan Pendataan Murur

Jamaah haji Indonesia mendengarkan khotbah salat Jumat di masjid Hotel Al Ghadeer, Syisyah, Makkah, Arab Saudi, Jumat, 30 Mei 2025.-Andika Wahyu/Media Center Haji 2025-

“Sampai hari ini masih simulasi, jumlah pastinya belum diputuskan, karena belum semua jamaah tiba di Makkah,” ungkap dr Fadhiel.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (12): Ziarah ke Makam Mbah Moen di Ma'la, Ingin Diakui Jadi Santri

Sebagai informasi, proses keberangkatan gelombang kedua calon jamaah haji dari berbagai embarkasi di Indonesia masih berlangsung hingga berakhir hari ini, Sabtu, 31 Mei 2025.  Beberapa kelompok terbang (kloter) juga dijadwalkan mendarat di Jeddah pada Minggu dini hari.

Menurut dr Fadhiel, penentuan jamaah yang masuk program murur sangat bergantung pada rekam medis yang telah dikumpulkan sejak di tanah air. Penyakit-penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes melitus, dan gangguan jantung menjadi indikator utama.

“Dari data ini, kami bisa menilai apakah jamaah memungkinkan ikut tanazul atau harus masuk program murur,” jelasnya.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (12): Ziarah ke Makam Mbah Moen di Ma'la, Ingin Diakui Jadi Santri

Selain mengandalkan data riwayat penyakit, pemantauan kondisi kesehatan jamaah juga dilakukan secara langsung di lapangan. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan rutin setiap hari demi mengantisipasi kondisi yang memburuk secara tiba-tiba.

“Kadang jamaah merasa baik-baik saja, tapi ketika kita cek, ternyata tekanan darahnya tinggi. Ini yang perlu perhatian khusus. Kelompok murur ini akan terus kami profiling dan pantau di lapangan,” ungkap dr Fadhiel.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (11): Sibuknya Petugas Seksus Haram, Layani Puluhan Lansia Tiap Hari

Ia juga menegaskan bahwa jamaah yang ditetapkan mengikuti skema murur akan didampingi secara penuh oleh tim kesehatan.

“Fokus utama tim kesehatan adalah memastikan hak dan layanan jamaah tetap optimal, terutama bagi yang memiliki keterbatasan fisik,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: