Fasilitas Pejalan Kaki-Pesepeda Diperluas, Begini Konsep Compact City ala Surabaya

Sejumlah pengendara melintas di Jalan Panglima Sudirman yang berada di pusat jantung kota Surabaya. -Hobi Industri-Unsplash-
”Fasilitas harus bisa diakses semua orang tanpa harus pergi jauh-jauh. Ini penting untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup warga,” papar Irvan.
Kedua, meningkatkan jumlah transportasi umum, yang mana pengembangan koridor transportasi publik menjadi fokus utama. Selain menambah jumlah rute, Pemkot juga akan meningkatkan kualitas halte dan membangun titik integrasi antarmoda.
”Termasuk pengembangan Surabaya Regional Railways Line (SRRL), yang akan terhubung langsung dengan sistem transportasi massal perkotaan,” kata Irvan.
Ketiga memperluas fasilitas pejalan kaki dan pesepeda. Sebagai bagian dari mobilitas ramah lingkungan, Irvan menyebut, Pemkot Surabaya akan menambah trotoar, jalur sepeda, serta menyediakan layanan sepeda sewa di beberapa lokasi strategis.
”Karena elektrifikasi bukan hanya kendaraan bermotor, tapi juga moda transportasi non-motor seperti sepeda listrik,” imbuhnya.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Bakal Pasang 5.884 Lampu PJU Tahun Ini, Ini Daftar Lokasinya
Keempat adalah manajemen kendaraan bermotor. Tujuannya, tentu saja, untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.
Untuk itu, pihaknya juga akan menerapkan manajemen parkir yang lebih ketat, serta pembatasan kendaraan bermotor di lokasi-lokasi tertentu.
”Kita ingin mendorong masyarakat beralih ke transportasi umum dan moda ramah lingkungan,” tandas Irvan.
Karena itum pembangunan infrastruktur fisik harus berseiring dengan meningkatkan kesadaran warga menggunakan ruang publik dengan bijak.
Sebab, kata Irvan, konsep compact city elektrifikasi menjadi fondasi penting bagi Surabaya untuk menjadi kota dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan.
”Di samping itu kami sedang memosisikan diri sebagai superhub megapolitan di Indonesia Timur dan IKN,” tuturnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: