Fasilitas Pejalan Kaki-Pesepeda Diperluas, Begini Konsep Compact City ala Surabaya

Fasilitas Pejalan Kaki-Pesepeda Diperluas, Begini Konsep Compact City ala Surabaya

Sejumlah pengendara melintas di Jalan Panglima Sudirman yang berada di pusat jantung kota Surabaya. -Hobi Industri-Unsplash-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kota SURABAYA mulai memperkuat langkah menuju compact city elektrifikasi atau mewujudkan ruang kota kompak. Sebuah model pengembangan kota yang padat tapi nyaman, terencana, dan efisien. 

Berdasar Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2025 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya Tahun 2025-2045, Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen mewujudkan ruang perkotaan yang lebih inklusif, berkelanjutan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis lingkungan.

Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad, menjelaskan bahwa compact city menjadi solusi untuk mengurangi penyebaran perkembangan kota yang tidak merata atau urban sprawl.

Konsep ruang kota kompak itu menekankan pada kepadatan tinggi dengan penggunaan lahan campuran. Sehingga mobilitas warga lebih efisien dan interaksi sosial lebih dinamis.

”Kota yang direncanakan dengan baik bisa mengurangi konsumsi energi, meningkatkan produktivitas ekonomi, dan tentu saja meningkatkan kualitas hidup manusia,” ujar Irvan, Sabtu, 31 Mei 2025. 

BACA JUGA:Ulang Tahun Surabaya ke-732, Seniman Berharap Pemerintah Bangun Ekosistem Seni Berkelanjutan

BACA JUGA:Surabaya Tourism Awards 2025, Hari Pertama, Finalis Objek Wisata dan Hotel Tampilkan Produk Andalan

Dalam rencana tata ruang tersebut, Pemkot Surabaya sudah melakukan kajian menyeluruh terhadap 44 Sub Unit Pengembangan (Sub-UP) di seluruh wilayah kota. Hasilnya, tujuh Sub-UP dinilai sudah memenuhi sekitar 70 persen prinsip compact city. 

Itu dilihat antara lain dari tersedianya fasilitas publik, akses transportasi umum, sarana pejalan kaki dan pesepeda, serta penataan guna lahan yang terintegrasi.

”Tujuh Sub-UP ini jadi prioritas dalam penerapan konsep compact city elektrifikasi. Mereka sudah cukup representatif sebagai model pengembangan kota masa depan,” tambah Irvan.

Pemkot Surabaya telah menyiapkan empat strategi utama untuk memperkuat implementasi konsep compact city dengan pendekatan elektrifikasi.

Pertama, pemenuhan fasilitas publik. Menurut Irvan, setiap Sub-UP akan dilengkapi fasilitas publik dalam radius 800 meter dari pusat permukiman. Mulai dari pasar, puskesmas, hingga sekolah dan ruang terbuka hijau.

BACA JUGA:Talkshow bertajuk Sustainability dalam Hospitality di Surabaya Tourism Awards 2025, Paparkan Inovasi Ramah Lingkungan dari Tiga Hotel

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Produksi Popok Kain untuk Balita, DLH Targetkan 15.500 Anak Terlayani hingga Juni 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: