Kejaksaan Agung Periksa 7 Saksi Terkait Kredit Bermasalah PT Sritex

Kejaksaan Agung Periksa 7 Saksi Terkait Kredit Bermasalah PT Sritex

Kepala pusat penerangan hukum Kejaksaan Agung RI Harli Siregar.-Puspenkum Kejaksaan Agung-

HARIAN DISWAY - Kejaksaan Agung terus mendalami kasus dugaan korupsi dalam pemberian kredit kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk (PT Sritex) dan anak usahanya. Pada Senin, 2 Juni 2025, tujuh orang saksi diperiksa oleh tim jaksa penyidik dari Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS).

Saksi-saksi tersebut berasal dari berbagai latar belakang, termasuk perbankan dan perusahaan rekanan. Mereka adalah HP dari Bank BPD Jateng, DP dari CV Prima Karya, AZ dari kantor hukum HHP, LW dari PT Adikencana Mahkota Buana, APS dari PT Yogyakarta Textile, IKL dari beberapa perusahaan tekstil, dan AH dari PT Perusahaan Dagang.

Ketujuh saksi diperiksa untuk memperkuat pembuktian perkara dugaan korupsi dalam pemberian kredit dari tiga bank daerah: Bank BPD Jawa Barat dan Banten, Bank DKI, serta Bank BPD Jawa Tengah. Kredit tersebut diberikan kepada PT Sritex dan sejumlah entitas anak usaha yang kini diduga bermasalah secara hukum.

“Pemeriksaan ini dilakukan untuk melengkapi berkas perkara atas nama tersangka ISL dan kawan-kawan,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum, Selasa malam, 2 Juni 2025.

BACA JUGA:Kejagung Periksa Saksi Kasus Korupsi Kredit Bank Sritex

BACA JUGA:Kejagung Telah Periksa 55 Orang Saksi Kasus Korupsi Sritex

Kasus ini mencuat setelah adanya indikasi penyalahgunaan fasilitas kredit dengan nilai besar yang melibatkan bank daerah dan korporasi tekstil besar. Penyidikan terus berkembang seiring temuan-temuan baru dan pengumpulan bukti dari berbagai pihak.

“Semua pihak yang terlibat akan kami panggil sesuai kebutuhan penyidikan,” tambah Harli.

Kejaksaan menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kasus ini secara transparan dan profesional. Pemeriksaan lanjutan dan proses hukum terhadap tersangka ISL dkk akan terus dikawal.

Perkembangan selanjutnya masih dinantikan publik, terutama mengingat posisi PT Sritex sebagai pemain besar di industri tekstil nasional. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: