Seleksi: Karya Tersembunyi Persembahan Dua Ketuk dan Klub Selasa Sore Mainkan Karya yang Jarang, Asing, dan Unik

Penampilan orkestra gesek yang dipimpin dan dibuat oleh komposernya sendiri, Maigty Simatupang, berjudul Rhapsody for A Big Promise.--Klub Selasa Sore
Menurut Maigty, alasan utama ia mencomot komposisi itu karena ini memang sangat baru dan hanya pernah ditampilkan sekali di Ceko. Selain formatnya unik dan jarang yaitu dengan gitar dan kwartet gesek yang dibuat selaras tapi masih bisa menonjolkan solo gitarnya.
Menyiapkan tak kurang dalam seminggu El menciptakan nada-nada disonan dari gitar bersama instrumen gesek. Beradu dengan ritme yang tidak konstan. Melodi yang serupa beberapa kali dimainkan di tangga nada yang berbeda layaknya cerita yang tersimpan dalam peti sang ayah.
“Bentuk musik dan variasi-variasinya juga cukup kompleks tapi masih bisa dinikmati oleh orang awam. Jadi cocoklah dengan tema acara kami,” kata Hati Bening dari Dua Ketuk.
BACA JUGA: Era Baru Pemberedelan Musik dan Budaya
Permainan cello oleh Aloysius Veno dan contrabass Wiwaha Siahaan dalam Duel Not Duet karya Maigty Simatupang.--Klub Selasa Sore
Menurut Hati Bening, konser sengaja mengangkat karya dari generasi muda. Seperti solo gitar di awal yang dimainkan komposernya sendiri. Termasuk dua komposisi Nayaka Farrell, alumni SMM Yogyakarta yang sekarang kuliah di UPH Tangerang.
Sebelum menggelar konser, Dua Ketuk dan Klub Selasa Sore berupaya menggali karya-karya generasi muda untuk dibawakan. “Seperti yang dimainkan El Vatikan dan kawan-kawan, kami sempat riset di YouTube bahkan menghubungi ke komposernya langsung loh,” kata Hati Bening.
Pun penampilan terakhir dalam orkestra gesek yang dipimpin dan dibuat oleh komposernya sendiri, Maigty Simatupang, berjudul Rhapsody for A Big Promise. Komposisi gres keluaran 2025 itu dikeroyok bareng Odilia Calista, Dea Munding, Gabriella Luxina, Hati Bening, Bebby Rizqia, Jennyfer Irana, Dhani Ahmad, Christophorus Adiwilpa, Keysha Aurora, Aloysius Veno, dan Wiwaha Siahaan.
BACA JUGA: The Orchid, Inovasi Alat Musik Mudahkan Pencipta Lagu
Komunitas Dua Ketuk dan Klub Selasa Sore bersama penonton usai mempersembahkan konser Seleksi: Karya Tersembunyi di Tembi Rumah Budaya, pada Sabtu, 31 Mei 2025.--Klub Selasa Sore
Seperti suasana Maigty menciptakannya, komposisi itu seperti membuka kekosongan yang bertransisi menjadi amarah. Lewat karya ini, Maigty menunjukkan sisi lain kemarahan sebagai penyelamat keterpurukan yang pernah melandanya.
Di bagian tengah ada komposisi piano trio era 1900. ”Komposernya seorang perempuan yang karyanya sempat hilang karena hegemoni patriarki pada masa itu dan baru-baru ini diberdayakan kembali,” jelas Hati Bening.
Dijelaskan Hati Bening, ide dua komunitas menggagas konser perdana muncul baru awal Februari 2025. “Saya dan Maigty lalu mengajak teman-teman lain yang tertarik bergabung. Responsnya cepat,” terangnya.
BACA JUGA: Musik itu Dimainkan, Bukan Diarsipkan
Dua ketuk lalu membuat akun di Instagram @duaketuk pada Maret 2024. “Kami mulai mengunggah beberapa musik yang akan kami pentaskan. Melihat proyek perdana ini, kami optimistis bisa kami lanjutkan secara rutin. Bahkan tak hanya di Yogyakarta tapi semoga bisa dilangsungkan di kota-kota lain,” tegasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: