Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda Dihentikan Sementara

HARIAN DISWAY - Proses pencarian korban longsor di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, kembali dihentikan sementara. Penghentian ini dilakukan pada Rabu, 4 Juni 2025, sekitar pukul 14.30 WIB.

Alasan utama penghentian adalah karena situasi di lokasi dinilai sangat berbahaya bagi keselamatan para petugas di lapangan.

Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana menjelaskan, hasil evaluasi dari Inspektur Tambang Kementerian ESDM dan pihak PT Indocement menunjukkan adanya pergerakan signifikan di area longsor. 

BACA JUGA:Korban Longsor Tambang Gunung Kuda Bertambah, 21 Tewas dan 4 Masih Hilang

“Toleransi yang diberikan oleh Kementerian ESDM pergeseran hanya 3 cm dalam waktu 30 menit. Tapi ini ada pergerakan yang signifikan dengan waktu yang singkat,” kata Ade di lokasi kejadian.

Ia menambahkan, pergeseran yang terjadi diperkirakan mencapai sekitar 4 meter dari dinding tebing batu. Situasi ini dinilai sangat membahayakan. Oleh karena itu, Basarnas memutuskan untuk menghentikan sementara proses pencarian pada siang hari itu.

Ade juga menjelaskan bahwa batas waktu pencarian korban berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 adalah tujuh hari. Namun, penghentian dapat dilakukan lebih cepat jika kondisi di lapangan membahayakan keselamatan. 

BACA JUGA:Jasa Marga Terjunkan Kendaraan Derek Bantu Pemkab Evakuasi Lokasi Longsor Gunung Kuda Cirebon

“Kalau itu membahayakan, itu bisa kami hentikan. Terkait perpanjangan pencarian di Gunung Kuda, kami memperhatikan kondisi di lapangan,” ungkapnya.

Rencananya, proses pencarian akan dilanjutkan kembali pada Kamis, 5 Juni 2025. Namun, keputusan tersebut masih menunggu penilaian ulang dari Inspektur Tambang.

Keamanan dan kestabilan lokasi akan menjadi pertimbangan utama sebelum mengerahkan kembali petugas ke area pencarian.

BACA JUGA:Ada Unsur Kelalaian, Polisi Tetapkan Dua Tersangka dalam Bencana Longsor Gunung Kuda Cirebon

Sampai siang hari Rabu, belum ada tanda-tanda ditemukannya jenazah korban. Bahkan, petugas belum mendeteksi adanya bau atau tanda-tanda lain yang mengindikasikan keberadaan korban di bawah material longsor.

Ade menyebut bahwa ketebalan material longsor yang mencapai lebih dari 5 hingga 10 meter menjadi hambatan besar dalam proses evakuasi. Ditambah lagi dengan adanya ancaman longsor susulan yang membahayakan keselamatan.

Sumber: