Kapolri Baru?

Kapolri Baru?

ILUSTRASI Kapolri Baru? Isu pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo santer terdengar.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

RUMOR pergantian Kapolri Jenderal  Listyo Sigit Prabowo sudah beberapa kali muncul. Kali ini bisa dibilang paling kencang. Sudah menyebut nama calon pengganti.

Namun, hingga kemarin sore, 4 Juni 2025, belum ada surat istana ke DPR. Presiden belum mengajukan nama kapolri baru untuk dimintai persetujuan wakil rakyat.  

Tujuan penyebaran isu itu banyak. Ada teori tes ombak. Sengaja diembuskan untuk melihat reaksi publik. Kalau berbasis dengan teori itu, ada gelagat pergantian kapolri memang ada. Tengah berproses.

BACA JUGA:Polri Berupaya Lebih Baik

BACA JUGA:Kapolri Akui Citra Polri Merosot

Ada juga, teori bola salju. Digelindingkan agar isunya terus membesar sehingga sulit dibendung. Bila itu yang terjadi, ada pihak yang membangun isu agar ada kapolri baru.

Mengapa pergantian kapolri begitu ramai dibicarakan. Saat ini jabatan kapolri paling strategis di antara pembantu presiden. Lain halnya di era Soeharto, yang selalu menjadi pusat perhatian adalah suksesi panglima ABRI (TNI). Kala itu polri adalah bagian ABRI.

Kendati isu pegantian sangat kencang, Syahroni, wakil ketua Komisi III DPR RI, tidak yakin ada pergantian pucuk korps seragam cokelat itu. ”Saya melihat banyak calon kapolri ke depan. Tapi, saya tidak yakin ada pergantian kapolri,” ujarnya.

BACA JUGA:UU TNI, RUU Polri, dan Kegelisahan Sipil Merawat Demokrasi

BACA JUGA:CCTV toh Ditemukan, Polri Kian Transparan

Di tengah embusan isu ganti pucuk pimpinan itu, Polri masih harus membangun kepercayaan publik. Survei Indikator Politik Indonesia, berkaitan evaluasi publik terhadap kinerja 100 hari Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih, misalnya. 

Survei terhadap 1.200 responden pada periode 16–21 Januari 2025 dan mencakup penilaian terhadap sebelas lembaga negara. Polri menempati peringkat ke-9 dalam tingkat kepercayaan publik, hanya 69 persen responden yang menyatakan masih percaya, sedangkan sisanya tidak percaya atau tidak memberikan jawaban. Indikator itu seperti lampu kuning. 

Survei lain yang dikeluarkan Civil Society for Police Watch juga  menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap polisi sangat rendah, di bawah 50 persen. Kondisi itu dipengaruhi banyaknya pelanggaran yang dilakukan anggota Polri hingga menjadi sorotan publik.

BACA JUGA:Ajudan Kapolri Minta Maaf Usai Tempeleng Jurnalis di Stasiun Tawang Semarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: