Pengorbanan Sebagai Puncak Penghambaan

Penyerahan sapi dari DPD Jatim PDI Perjuangan kepada perwakilan elemen masyarakat.-Humas PDI Perjuangan-
--
Oleh: Said Abdullah
Ketua DPD Jatim PDI Perjuangan
IBADAH kurban setiap tahun kita rayakan. Selalu menjadi alarm, pengingat bahwa Islam mewajibkan pengorbanan. Ketika Nabi Ibrahim AS yang makin tua dan tidak juga mendapatkan keturunan, secercah harapan muncul ketika Ibu Hajar melahirkan Nabi Ismail AS. Itu pula yang kemudian menandai lahirnya anak-anak Nabi Ibrahim berikutnya. Kehadiran Ismail di hati Nabi Ibrahim bak oase di padang gurun.
Di saat hati Nabi Ibrahim mendayu-dayu, menimang bayi Ismail penuh kasih sayang, Allah SWT memerintahkan menyembelih Ismail melalui mimpinya. Semula Ibrahim ragu akan ta’wil mimpinya. Apakah itu firman Tuhan ataukah bunga tidur.
Namun perintah itu tersirat kuat sebagai pesan Allah SWT. Kebimbangan itu dijawab oleh Ibrahim dengan melaksanakan perintah-Nya untuk menyembelih Ismail.
Akhirnya Nabi Ibrahim lolos ujian. Kelekatan hatinya terhadap anak tidak mampu menduakan terhadap kepatuhan dan kehambaannya kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim memilih “jalan pedih” sebagai puncak kehambaan. Menunjukkan totalitas kecintaanya kepada Allah SWT. Pembuktian ini dibalas kontan oleh Allah SWT dengan menyelamatkan Ismail.
Sapi yang disumbangkan DPD Jatim PDI Perjuangan kepada elemen masyarakat.-Humas DPD Jatim PDI Perjuangan-
Kisah ini, yang terus kita peringati setiap tahun dalam Iduladha. Bermakna sangat dalam. Adakah kita sebagai hamba mampu menunaikan tugas sebagaimana yang dijalani Nabi Ibrahim? Rasanya tidak ada yang mampu melampaui Nabi Ibrahim. Bisa jadi karena tidak ada yang mampu, Allah SWT telah mendiskon kewajiban umat. Khususnya kepada kaum muslimin.
Atas KemahakasihNya, Allah SWT hanya memerintahkan kita berkurban hewan kepada yang mampu. Makna kurban derajatnya diturunkan Allah SWT dengan mewajibkan yang kaya untuk berbagi kepada yang miskin. Alangkah tidak tahu dirinya kita sebagai hamba kalau mengabaikan perintah yang terdiskon ini.
Kesadaran berkurban harus kita pupuk sebagai kesadaran yang imanen, bahwa kita bisa sebagai “tangan” Tuhan untuk berbagi nikmat dan kegembiraan, walau hanya melalui media daging kurban kepada yang fakir. Bagi kita makan daging sesuatu yang biasa saja, atau bahkan kita sudah fase enggan makan daging. Namun bagi rakyat miskin, konsumsi daging adalah hal yang tidak mereka jumpai tiap hari. Momen yang spesial buat mereka dan keluarganya.
DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, di hari kurban ini, Alhamdulillah telah menyalurkan 403 ekor sapi yang kami distribusikan ke Kantor Kantor DPC PDI Perjuangan se Jawa Timur, Lembaga pendidikan pesantren, masjid, ormas keagamaann, dan tokoh masyarakat.
BACA JUGA:Dua Ketua DPC PDI Perjuangan Dibebastugaskan, Ini Daftarnya...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: