6 Tantangan Lingkungan Hidup terhadap Perubahan Iklim Global

6 Tantangan Lingkungan Hidup terhadap Perubahan Iklim Global

Tantangan perubahan iklim mencakup berbagai aspek, mulai dari dampak lingkungan hingga dampak terhadap masyarakat dan ekonomi.-Pinterest-Pinterest

HARIAN DISWAY - Salah satu masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah perubahan iklim. Dalam beberapa dekade terakhir, dampak perubahan itu semakin terasa.

Mulai dari cuaca ekstrem, naiknya permukaan laut, hingga kehilangan keanekaragaman hayati. Perubahan itu menimbulkan ancaman bagi kesejahteraan manusia dan lingkungan.

Beberapa tantangan utama perubahan iklim adalah peningkatan suhu global, perubahan pola cuaca ekstrem, kenaikan permukaan air laut, kerusakan ekosistem, dan ancaman bagi keamanan pangan dan kesehatan manusia.

BACA JUGA:Prabowo Temui PM Inggris Bahas Kerjasama Ekonomi, Pertahanan, Hingga Iklim

Tantangan perubahan iklim mencakup berbagai aspek. Mulai dari dampak lingkungan hingga dampak terhadap masyarakat dan ekonomi.


Dampak buruk perubahan iklim bagi lingkungan, salah satunya yaitu naiknya permukaan air laut yang disebabkan oleh pemanasan global.-Pinterest-Pinterest

Berikut penjelasan terkait tantangan yang harus dihadapi dari perubahan iklim global.

1. Berdampak buruk bagi lingkungan

Dampak lingkungan yang ditimbulkan dapat berupa peningkatan suhu global, perubahan pola cuaca, naiknya permukaan air laut, dan kerusakan ekosistem. Dengan meningkatnya suhu global, maka dapat menyebabkan perubahan iklim. 

BACA JUGA:Kemendikbud Masukkan Pendidikan Perubahan Iklim ke Dalam Kurikulum

Hal itu berdampak langsung terhadap naiknya permukaan air laut yang disebabkan oleh pemanasan global. Pemanasan global menyebabkan es di kutub mencair dan air laut memuai. Sehingga menyebabkan banjir pada daerah pesisir. 

2. Politik dan kebijakan global

Meskipun banyak negara telah mencapai kesepakatan untuk bekerja sama menangani perubahan iklim, kepentingan ekonomi dan politik nasional sering kali menghalangi pelaksanaan kebijakan. 

Misalnya, karena ketergantungan mereka pada industri energi fosil, Negara-negara berkembang menyatakan bahwa beralih ke energi terbarukan akan memakan waktu lebih lama.

BACA JUGA:Peringati Hari Habitat Dunia 2024, PUPR-BMKG Luncurkan Peta Zona Iklim

3. Kesiapan infrastruktur dan teknologi

Banyak negara, terutama negara berkembang, belum memiliki infrastruktur yang mumpuni untuk beralih ke teknologi ramah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: