Sistem Pembayaran sebagai Simbol Kedaulatan

ILUSTRASI Sistem Pembayaran sebagai Simbol Kedaulatan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Proyek itu bermaksud mempermudah transaksi antarnegara, mereduksi ketergantungan terhadap dolar AS, dan meningkatkan efisiensi transaksi pembayaran. Proyek Nexus diprakarsai Bank for International Settlements (BIS).
Asa terhadap Proyek Nexus adalah mampu menyatukan sistem pembayaran secara cepat di antara negara ASEAN melalui platform local currency transaction (LCT). Nexus memudahkan transaksi langsung (direct) antar-mata uang lokal tanpa perlu melakukan konversi ke dolar AS.
Kelak semua transaksi dilakukan melalui Nexus sehingga lebih efisien dan mempercepat transaksi pembayaran lintas negara. Nexus menyediakan fitur standardisasi konektivitas sistem pembayaran lintas negara.
BI telah menyelesaikan blueprint Proyek Nexus di tahap ketiga berupa simulasi interkoneksi pembayaran domestik yang berlaku untuk tingkat global. BI dan bank sentral dari negara anggota ASEAN mengembangkan infrastruktur QR sebagai bahasa yang seragam.
Inisiatif itu berdasar pengalaman BI yang telah merilis platform BI-Fast. Sistem pembayaran itu sukses digunakan pelbagai kalangan sebagai metode transfer pembayaran yang menghubungkan keseragaman bahasa dalam QR.
Volume transaksi melalui BI-Fast pada 2024 tumbuh 59,12 persen. Kinerja BI-Fast sebagai metode pembayaran membanggakan dan perlu direplikasi untuk dapat diterapkan atau diakui oleh negara lain.
Kedaulatan dapat mengandalkan QRIS sebagai salah satu bentuk sistem pembayaran. Sementara itu, penggunaan mata uang lokal yang berlaku global adalah antitesis ketergantungan terhadap kekuatan asing yang selama ini erat mencengkeram. (*)
*) Jusuf Irianto adalah guru besar Departemen Administrasi Publik, FISIP, Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: