Seri Sang Putra Fajar (1): Warisan Abadi Spirit Bung Karno

Seri Sang Putra Fajar (1): Warisan Abadi Spirit Bung Karno

SUASANA HENING di Makam Bung Karno, Kota Blitar, 6 Juni 2025. Megawati Soekarnoputri memimpin ziarah yang bertepatan dengan hari lahir Bung Karno tersebut.-Boy Slamet-

BACA JUGA:Keluarga Bung Karno Kurban Sapi Untuk Masyarakat Blitar

BACA JUGA:Nama Bung Karno Dipulihkan, Megawati Berterima Kasih kepada Prabowo

’’Saya yakin, Bung Karno melalui semuanya itu tidak mudah,’’ ucap Risma. Ya, terasing. Terpisah dari teman-teman perjuangan, dibatasi dari dunia luar. Tentu, hidup menjadi kian berat.

Tetapi, dalam pengasingan itulah Bung Karno melahirkan salah satu warisan terbesarnya. Yaitu, Pancasila yang kelahirannya diperingati saban 1 Juni. Hanya berjarak 5 hari dengan peringatan hari lahir Bung Karno, yaitu, 6 Juni.

’’Saya yakin, bangsa kita tidak kalah dengan bangsa lain di dunia. Kita ini terdiri dari berbagai suku dan bangsa. Dan daya ikatnya adalah Pancasila,’’ kata kader PDI Perjuangan itu.

Pendapat Risma senada dengan Aryo Seno Bagaskoro, politikus muda PDI Perjuangan asal Surabaya. Kemarin, Seno memang ikut dalam peziarahan ke makam Bung Karno. Ia juga tampil casual. Khas anak muda. 


POLITISI MUDA PDIP Aryo Seno Bagaskoro di kompleks Makam Bung Karno, 6 Juni 2025.-Boy Slamet-

’’Pancasila harus dibaca sebagai satu tarikan napas. Semua sila itu berhubungan,’’ ucap mantan ketua Aliansi Pelajar Surabaya (APS) tersebut.

’’Bagaimana arek enom (anak muda, Red) tetap bisa memegang spirit Bung Karno. Apalagi ini zaman ketika mereka diuji,’’ ujar politisi berumur 23 tahun tersebut. 

Seno juga mengatakan bahwa Pancasila adalah ideologi yang hidup. ’’Pancasila itu tidak doktrinal. Bukan doktrin yang tidak menyisakan ruang dialog,’’ ujarnya.

Dan kata Seno, Bung Karno itu bukan orang yang suka mendoktrin. ’’Bung Karno itu punya tradisi berpikir. Prinsipnya egaliter. Membuka semua ruang diskusi,’’ katanya.

BACA JUGA:Pemulihan Nama Baik Bung Karno, BPIP Gelar FGD untuk Pelurusan Sejarah

BACA JUGA:Rumah Kelahiran Bung Karno dan Perjuangan Meluruskan Sejarah: Soekarno Arek Suroboyo!

Ya, harus diakui, sosok Bung Karno hingga menjadi seperti itu tentu melalui jalan yang  begitu panjang. Jalan yang harus dilaluinya sejak menelusuri gang-gang sempit di kawasan Peneleh, Mojokerto, Blitar, Bandung, hingga Jakarta.

Jejak itulah yang akan menemani Anda dalam serial kali ini… (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: