Grebeg Suro 2025: Festival Reog Ponorogo Meriahkan Tradisi Leluhur

PONOROGO, HARIAN DISWAY - "Ini bukan sekadar acara, ini tradisi leluhur," terang Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Judha Slamet Sarwo Edi, seraya sedang cek sound di Alun-Alun Ponorogo. Dia turut mewasasi langsung acara akbar "Grebeg Suro" yang akan berlangsung malam nanti, pukul 19.00 WIB. 

Dua puluh empat reog akan tampil dalam acara ini. Termasuk belasan penari reog muda dari berbagai sekolah yang menjadi penerus nyata tradisi mengangkat dadak merak. "Selain itu akan ada tari kolosal dan konteporer untuk pengibur pengunjung sampai tengah malam nanti," katanya. 

Selain dari Ponorogo, untuk acara Festival Nasional Reog Ponorogo XXX juga dihadiri 41 peserta dari berbagai penjuru negeri. Mulai dari beberapa daerah di Sumatera, Jogjakarta, Solo, bahkan Papua. 

Judha mengatakan, rangkaian acara "Grebeg Suro" sudah berlangsung sejak 4 Juni ini, merupakan festival akbar bagi Kabupaten Ponorogo. Khususnya dalam menyambut bulan suro atau 1 Muharam pekan depan. Acara ini bagian dari meneruskan tradisi leluhur. 

BACA JUGA:Gubernur Khofifah Sebut Museum Peradaban Reog Ponorogo sebagai Referensi Peradaban Bangsa

BACA JUGA:Pancasila sebagai Roh Pembangunan dan Identitas Bangsa: Refleksi dari Tanah Reog

"Jadi dulu, kalau malam satu suro itu ada tradisi tirakatan," katanya. Tradisinya orang-orang dari seluruh penjuru desa-desa Ponorogo, jalan kaki ke kota, alun-alun. Mereka akan menjalani tradisi melekan. Nah, tradisi itulah yang kemudian dikemas oleh Pemkab Ponorogo dengan menggelar rangkaian acara ini. 

Selain menjaga tradisi, Judha menambahkan acara yang berlangsung sebulan ini dampak langsung pada ekonomi. Mulai dari UMKM dan berbagai tempat usaha ramai. Bahkan untuk hotel pun sudah full booked. Lantaran animo masyarakat begitu tinggi untuk melihat acara ini. "Tak hanya warga Ponorogo," katanya. (*)

Sumber: