Pesta Akbar Warga Ponorogo, Ya Grebeg Suro.

Bupati Sugiri Sancoko memutar dan memukulkan Kolor Warog sebagai tanda penutupan Grebeg Suro 26 Juni 2025.-Boy Slamet-
PONOROGO, HARIAN DISWAY - PONOROGO benar-benar serius menyambut bulan Suro. Selama sebulan penuh berbagai event diselenggarakan menyabut tahun baru Islam itu. Energi warga Bumi Reog begitu luar biasa menyabut bulan "keramat" ini.
Alif, bocah 8 tahun itu menerobos pagar pembatasan penonton di Alun-Alun PONOROGO Kamis malam 28 Juni 2025. Dia kemudian berlari menaiki tangga pentas menuju tepian panggung. Petugas Satpol PP sempat mencegatnya, agar kembali dan berada di luar pagar.
"Pengen lihat Reog," katanya. Petugas Satpol PP yang tak tega pun membiarkannya. "Yaudah, agak minggir. Jangan di tangga, buat jalan,".
Alif, lantas mengangguk senang. Di sana, di tepi panggung, dia tak sendiri. Tiga bocah seusianya sudah lebih dulu berdempetan duduk. Di tepian panggung yang seharusnya steril pengunjung itu.
BACA JUGA:Bedhol Pusaka 2025: Prosesi Sakral Ponorogo Mengenang Sejarah dengan Arak Pusaka
BACA JUGA:Grebeg Suro 2025: Festival Reog Ponorogo Meriahkan Tradisi Leluhur
Alun-alun Ponorogo begitu padat malam itu. Lebih dari sepuluh ribu pengunjung datang di acara penutupan Grebeg Suro 2025 yang diselenggarakan Pemkab Ponorogo tersebut. Padahal, kursi tamu hanya disediakan enam ribu saja. Jadinya di luar batas penonton bertiket itu, ribuan pengunjung menonton di luar pagar pembatas.
Selain reog, mereka juga ingin menonton penyanyi dangdut pendatang baru Masdddho yang mendendangkan dua hits andalannya: Kisinan dan Nganggur. Teriakan pemuda pemudi Ponorogo yang merasa senasib dengan lagu itu pun terdengar riuh.
Tak hanya berdendang, para pengunjung juga ingin melihat atraksi pentas reog remaja yang malam penutupan itu dimainkan grup reog remaja dari SMPN 1 Ponorogo. Lewat lima dadak merak berukuran tanggung, mereka bergerak rampak. Penampilan seniman muda Ponorogo itu makin ciamik kala berpadu lighting panggung yang dikemas secara modern.
"Event Grebeg Suro ini memang kami desain untuk mendekati anak muda," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Judha Slamet Sarwo Edi. Lewat semarak event Grebeg Suro 2025, Pemkab Ponorogo ingin anak-anak muda dekat dengan tradisinya.
BACA JUGA:Pancasila sebagai Roh Pembangunan dan Identitas Bangsa: Refleksi dari Tanah Reog
BACA JUGA:Gubernur Khofifah Sebut Museum Peradaban Reog Ponorogo sebagai Referensi Peradaban Bangsa
Festival Reog Remaja semisal. Intens digelar sejak 21 tahun lalu, kini wujud nyatanya mulai terasa di Ponorogo. Banyak remaja mau dan ingin belajar seni pertunjukan reog. "Setiap sekolah sekarang punya grup reog," katanya.
Bahkan, lebih jauh, Pemkab Ponorogo sedang mempersiapkan lomba lebih dini untuk reog. Yakni festival reog anak yang bakal digelar pada hari anak sedunia November nanti. "Karena sekarang sudah ada grup reog di SD," katanya.
Menjelang tengah malam, yang ditunggu-tunggu dan pengunjung datang. Pengumuman pemenang Festival Reog Remaja XXI dan Festival Nasional Reog Ponorogo XXX. Saat dewan pembina juri mengumumkan juara di masing-masing kategori teriakan penonton berseru. Seraya meneriakkan jagoannya masing-masing.
BACA JUGA:Perjalanan Panjang Reog Ponorogo, Sempat Diklaim Malaysia hingga Diakui UNESCO
Dan pemenang pun diumumkan. Juara 1 Festival Reog Remaja dimenangkan oleh tuan rumah sendiri: SMPN 1 Ponorogo dengan grup Singo Taruno Budoyo. Sementara Festival Nasional Reog Ponorogo disabet grup Reyog Brawijaya dari Universitas Brawijaya Malang. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: