Liku-Liku Culik-Bunuh

Liku-Liku Culik-Bunuh

ILUSTRASI Liku-Liku Culik-Bunuh anak di Singkawang, Kalbar. Korban dikarungi dan dibawa dengan sepeda.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Kasus di Pontianak, Kalbar, ini menyulitkan polisi. Bocah Rafa Fauzan, 2, hilang Selasa, 10 Juni 2025. polisi menganggap kasus anak hilang. Jumat dini hari, 13 Juni 2025, mayatnya (membusuk) ditemukan warga di halaman masjid. Kasus berubah jadi pembunuhan. polisi sempat kesulitan walau akhirnya terungkap.

KONSTRUKSI perkara demikian: pasutri Rasiwan dan Hazni Fatziah sama-sama bekerja. Rasiwan adalah ASN Satpol PP Singkawang, Pontianak. Hazni ASN RSUD Abdul Aziz, Singkawang. Mereka punya tiga anak, mukim di Jalan RA Kartini, Gang Kapas, Singkawang Tengah.

Dua anak mereka sekolah dan dianggap bisa mengurus diri. Si bungsu Rafa diasuh Riska, sehari-hari dibawa ke rumah Riska, tak jauh dari rumah keluarga Rasiwan.

BACA JUGA:Penculik Bogor Disorot Puan Maharani

BACA JUGA:Motif Culik-Bunuh, Tersangka Paspampres

Selasa, 10 Juni 2025, sekitar pukul 11.45 WIB, Rafa menghilang. Riska kelabakan. Dia mencari tidak ketemu. Dia bertanya kepada para tetangga, juga tidak tahu. Ortu Rafa di tempat kerja masing-masing ditelepon, dikabari. Mereka panik, lalu lapor polisi.

Malamnya, warga mencari ke berbagai arah. Esoknya pencarian warga kian gencar. Sampai ada yang mencari ke area kebun dan semak. Tidak ketemu. 

Jumat dini hari, 13 Juni 2025, warga yang hendak salat subuh di Masjid Husnul Khatimah, Jalan Veteran, Singkawang, menemukan jenazah bocah. Tergeletak di selasar masjid. Sudah membusuk. Itulah Rafa.

BACA JUGA:Paspampres dalam Kasus Penculikan: Lokasi Penculik Terlacak via HP

BACA JUGA:Paspampres dalam Kasus Penculikan: Empat Kejanggalan Penculikan Imam

Polisi menginvestigasi. Orang terakhir bersama korban adalah Riska. Dia dimintai keterangan. Polisi mencari motif. Hasil wawancara polisi, Riska tidak punya motif. Beralih ke wawancara ortu. Mereka punya alibi kuat, sama-sama berada di tempat kerja.

Tak pelak, medsos bicara. Spekulasi warganet beraneka ragam. Mereka menduga-duga. Semuanya ngawur. Polisi pasti menyimak celotehan warganet.

Sabtu malam, 14 Juni 2025, Uray Abadi, bujangan usia 38 tahun, ditangkap polisi di Pasar Hongkong, Singkawang. Baru ditanya sebentar, Uray mengaku membungkus Rafa dengan tas plastik, sampai mati.

Uray tinggal di belakang rumah Riska. Antar-pintu rumah mereka cuma beberapa langkah. Uray mengaku, siang itu Rafa keluar dari rumah Riska, langsung ditangkap Uray, dibawa masuk ke rumahnya. Dimasukkan ke karung plastik. Agar tak berteriak, mulutnya disumpal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: