Seri Sang Putra Fajar (4): Saja Arek Soerabaia

BACA JUGA:Peringatan 124 Tahun Bung Karno: Megawati Pimpin Ziarah PDIP di Makam Blitar

Dilakukan oleh tim riset dari Soekarno Institute tahun 2010. Ketika itu dipimpin oleh cendekiawan Peter A Rohi.

"Riset berdasarkan arsip, dokumen kependudukan, dan wawancara memori kolektif lokal. Yakni tentang keberadaan guru dari Bali. Ada tiga lokasi yang diidentifikasi. Ketiganya pernah ditinggali dalam kurun waktu tiga tahun oleh keluarga Soekeni," ungkapnya.

Tiga tempat itu: rumah di Jalan Pasar Besar (hilang terkena pelebaran), rumah Lawang Seketeng (tidak teridentifikasi), dan rumah Pandean yang teridentifikasi dan diasumsikan sebagai rumah lahir Bung Karno.

Pengunjung Museum Rumah Kelahiran Bung Karno memotret daftar keluarga Soekarno.-Dinar Mahkota Parameswari-Harian Disway

BACA JUGA:Nama Bung Karno Dipulihkan, Megawati Berterima Kasih kepada Prabowo

Berdasarkan beslit Soekeni yang diambil dari buku Ibu Bangsa karya Jacob Sumardjo dan kawan-kawan, ayah Bung Karno dipindahtugaskan dari Bali ke Surabaya pada 1898.

Jika rumah Pandean ditinggali pada tahun ketiga (1901), maka dapat diasumsikan bahwa Bung Karno lahir di rumah tersebut.

Sebab, Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901. Hingga kemudian keluarga Soekeni pindah ke Jombang pada 28 Desember 1901.

BACA JUGA:Pemulihan Nama Baik Bung Karno, BPIP Gelar FGD untuk Pelurusan Sejarah

Namun, belum ada data sejarah yang benar-benar secara persis menyebut lokasi rumah lahir Bung Karno di Pandean.

Ada beberapa data yang menyebut bahwa Bung Karno lahir di Lawang Seketeng, Surabaya.

Penelusuran Harian Disway pun dilanjutkan ke Lawang Seketeng. Jaraknya hanya sepelemparan batu dari Pandean.

BACA JUGA:Rumah Kelahiran Bung Karno dan Perjuangan Meluruskan Sejarah: Soekarno Arek Suroboyo!

Tapi benarkah itu rumah lahir Bung Karno yang sesungguhnya?

Sumber: harian disway