Memahami Aturan Baru Umrah

Memahami Aturan Baru Umrah

Menag Nasaruddin Umar bersama Amirulhajj Indonesia melaksanakan umrah wajib di Makkah, 31 Mei 2025.-Media Center Haji 2025-

PEMERINTAH Arab Saudi Kembali memberikan kejutan. Setelah memperketat aturan penyelenggaraan ibadah haji 2025, kini Arab Saudi mengeluarkan kebijakan baru terkait pelaksanaan ibadah umrah.

Visa umrah untuk keberangkatan setelah musim haji kali ini hanya akan diterbitkan apabila hotel yang dipesan oleh travel atau jamaah telah memiliki izin resmi atau tasreh dari Difa' Madani dan Kementerian Pariwisata Arab Saudi. Tanpa itu, visa tidak akan dikeluarkan. Selain itu hotel yang dipesan wajib berizin dan tervalidasi oleh Difa' Madani dan Kementerian Pariwisata.

Jamaah atau travel diwajibkan membuat program perjalanan kemudian dimasukkan dan disetujui dalam aplikasi Nusuk. Ini berlaku untuk pemesanan melalui perusahaan eksternal (wholesaler) atau langsung ke hotel. Sebagai contoh misalnya program perjalanan yang dirancang 3 malam di Madinah dan 4 malam di Makkah, harus sudah dimasukkan dan disetujui dalam sistem Nusuk.

BACA JUGA:Iran vs Israel: The Clash of Wills (Pertarungan Kehendak)

BACA JUGA:Haji Warisan

Proses tersebut harus dilalui sebagai salah satu syarat visa diterbitkan. Kemudian juga pihak hotel yang akan dituju harus menyetujui reservasi terlebih dahulu. Visa tidak akan bisa dikeluarkan bila tidak ada persetujuan dari pihak hotel dalam platform Nusuk. 

Perubahan ini tentunya lebih ketat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu masih memungkinkan menggunakan Booking Reference Number (BRN) yang dalam praktiknya masih memungkinkan untuk pergantian hotel setelah visa keluar. Sistem yang lama bisa saja terjadi perubahan hotel yang tidak sesuai dengan yang disampaikan ke jamaah. 


Ibadah haji di tanah suci Mekkah, Saudi Arabia.-Istimewa-

Tahun ini sistem seperti itu tidak berlaku. "Sistem ini sama dengan yang digunakan pada saat musim haji tahun ini. Pemerintah Saudi memperketat visa haji dengan menggunakan aplikasi  Nusuk sebagai ujung tombaknya,” ujar Her Suprabu, direktur utama Biro Haji Umroh Dewangga Solo yang saat ini sedang mendampingi jamaah Haji Plus Dewangga di Makkah. 

"Untuk musim umrah mulai tahun ini semua akan based on aplikasi Nusuk,” kata Pak Her, panggilan akrab pria yang juga menjadi ketua Perhimpunan Pengusaha Biro Ibadah Umrah dan Haji (Perpuhi) Solo.

Roestanti Dewi Kusumastuti, manager Dewangga Solo menyampaikan bahwa untuk penerbitan visa tentunya akan berpengaruh kepada waktu terbit visa. Dengan adanya aturan baru akan ada waktu yang diperlukan untuk verifikasi hotel yang resmi dan terdaftar. Kemudian juga booking hotel harus melalui platform resmi Nusuk. 

"Pihak travel tentunya lebih hati-hati dalam memilih hotel. Meskipun di tahun sebelumnya lancar tidak ada permasalahan. Perlu dipastikan ulang hotel yang akan di-booking sudah terdaftar. Kalau tidak, pengajuan visa akan ditolak,” ujar Roestanti. 

BACA JUGA:Kemenhub Pastikan Keamanan Penerbangan Haji Setelah Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines

BACA JUGA:Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Infrastruktur Vital yang Tak Tergantikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: