Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Infrastruktur Vital yang Tak Tergantikan

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Infrastruktur Vital yang Tak Tergantikan

ILUSTRASI Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Infrastruktur Vital yang Tak Tergantikan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

SETIAP TAHUN Indonesia memberangkatkan ratusan ribu jamaah haji ke Tanah Suci. Tahun ini kita mendapat kuota 221.000 (berkurang 20 ribu) dari tahun 2024 yang berjumlah 241.000. Indonesia adalah negara dengan kuota haji terbesar lantaran kita adalah negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia. 

Tantangan dalam ibadah haji sesungguhnya adalah ibadah fisik. Pelaksanaan ibadah haji sangat mengandalkan kekuatan tubuh dan stamina. 

Haji melibatkan serangkaian aktivitas fisik intens dengan durasi waktu yang panjang, lokasi yang superpadat, dan kondisi lingkungan yang ekstrem (bergantung musim di Arab Saudi).

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (19): KKHI Belum Bisa Beroperasi, Menag Lobi Saudi

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (10): Menilik Persiapan KKHI Jelang Puncak Haji

Beberapa ibadah haji seperti tawaf (mengelilingi Ka’bah tujuh kali dengan berjalan kaki), sai (berjalan dan sedikit berlari antara Bukit Safa dan Marwa tujuh kali), wukuf di Arafah, mabit, dan melontar jumrah, semuanya dilakukan dalam kondisi yang padat, penuh kerumunan, dan cuaca ekstrem. 

Saat ini suhu Arab Saudi diperkirakan mencapai 40–50 derajat celsius! Ditambah total jamaah yang memadati Kota Makkah untuk melaksanakan haji dari seluruh dunia sebanyak 1,6–1,8 juta jamaah.  

Ibadah haji bukan hanya soal logistik dan akomodasi, melainkan juga menyangkut pelayanan kesehatan. Di tengah suhu ekstrem, aktivitas fisik tinggi, dan kerentanan jamaah lansia, fasilitas kesehatan menjadi kebutuhan mendesak. 

BACA JUGA:Antisipasi Cuaca Ekstrem di Madinah, KKHI Bagikan Masker dan Oralit kepada Jamaah Haji

BACA JUGA:Jelang Jamaah Haji Bergeser ke Makkah, KKHI Tingkatkan Layanan Kesehatan Hadapi Cuaca Ekstrem

Dalam konteks ini, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah hadir sebagai tulang punggung layanan kesehatan primer bagi jamaah haji Indonesia. 

Namun, ironisnya, hingga saat ini, KKHI Makkah belum juga mendapatkan izin operasional dari otoritas Kementerian Kesehatan Arab Saudi. 

Berdasar informasi yang kami dapatkan, pemerintah Arab Saudi membuat kebijakan baru tahun ini, yaitu melarang semua jenis fasilitas kesehatan rawat inap yang dimiliki negara masing-masing dan menjadikan semua RS Arab Saudi sebagai pusat rujukan untuk semua penyakit bagi jamaah haji dari seluruh dunia. 

BACA JUGA:Kelelahan Bisa Picu Gangguan Mental Jamaah Haji Lansia, KKHI Sediakan Layanan Kejiwaan 24 Jam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: