Seri Sang Putra Fajar (7): Benih Revolusi di Ruang Sempit

Seri Sang Putra Fajar (7): Benih Revolusi di Ruang Sempit

Ruang tamu kos H.O.S. Tjokroaminoto. Konon, dulu di ruang tamu itulah berkumpul anggota SI.-Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:Blitar Siapkan 5.000 Tumpeng untuk Haul ke-55 Bung Karno

Tak cuma itu, Tjokroaminoto juga sering menerangkan kepada Soekarno tentang peranan utama dari aktivitas politik dan berbagai ideologi.

Dilansir berbagai sumber, bagi Soekarno, Tjokroaminoto adalah sosok yang lumayan kaku. Ia bukan tipe orang yang hangat.

Meski begitu, bapak kosnya itu adalah sosok guru yang mengajarkan banyak hal. Termasuk berorasi. Itu yang membentuk Soekarno sebagai singa podium. Tanpa Tjokroaminoto, ide-ide dan pergerakan menuju Kemerdekaan mungkin tak ada.

BACA JUGA:5.000 Tumpeng untuk Haul Bung Karno ke-55

Rumah Tjokroaminoto di Peneleh Gang VII itu dahulu juga digunakan sebagai tempat berkumpul atau markas SI.

Jadi, dulu banyak tamu-tamu datang ke rumah itu. Mereka menjalin silaturahmi dengan berdiskusi atau berdialog.

Termasuk kedatangan tokoh Islam seperti Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Soekarno pun mulai mengenal agama Islam di rumah kos itu.

BACA JUGA:Ziarah Makam Bung Karno Bersama Wapres Gibran, Khofifah Ajak Teladani Semangat Nasionalisme

Bahkan, sering menemani keluarga Tjokroaminoto berkegiatan di organisasi keagamaan Muhammadiyah. (*)

*) Toko Buku Peneleh dan Perkenalan Soekarno dengan Islam, baca besok…

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harian disway