RUU Pajak Trump Masuk ke Debat Senat, Picu Perpecahan di Internal Partai Republik

RUU Pajak Trump Masuk ke Debat Senat, Picu Perpecahan di Internal Partai Republik

Gedung DPR AS pada 28 Juni 2025 di Washington, DC. Senat Republik semalam merilis versi baru "One Big Beautiful Bill” saat mereka mendekati tenggat waktu Presiden AS Donald Trump pada 4 Juli. -Al Drago/Getty Images/AFP-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Para senator Amerika Serikat mulai melakukan pemungutan suara rancangan undang-undang (RUU) besar yang diajukan mantan Presiden Donald Trump.

RUU ini digadang-gadang sebagai warisan utama Trump dan dijuluki “One Big Beautiful Bill”. 

Dilansir dari AFP, isinya mencakup perpanjangan pemotongan pajak besar-besaran dan peningkatan anggaran keamanan perbatasan, namun juga memicu kontroversi karena memangkas dana program jaminan sosial seperti Medicaid.

RUU ini diperkirakan menelan biaya sekitar 4,5 triliun dolar AS dan akan menambah utang negara lebih dari 3 triliun dolar.

Salah satu poin yang paling diperdebatkan adalah rencana mencabut akses layanan kesehatan dari jutaan warga AS berpenghasilan rendah.

Ini membuat Partai Republik, yang seharusnya mendukung Trump, terbelah menjelang pemilu sela 2026.

BACA JUGA:Trump Marah Disebut Serangan AS ke Iran Gagal, Minta Jurnalis yang Memberitakan Dipecat

Debat resmi di Senat dimulai Sabtu malam waktu setempat setelah sempat tertunda. Suara untuk membuka debat berlangsung ketat, 51 senator setuju dan 49 menolak.

Bahkan Wakil Presiden JD Vance sampai turun tangan untuk membujuk anggota partainya sendiri, yaitu Partai Republik.

Dua senator dari Partai Republik bergabung dengan Partai Demokrat untuk menolak debat pembukaan, yang membuat Trump marah dan meluapkan kekesalannya di media sosial.

Trump menargetkan RUU ini disahkan dan ditandatangani paling lambat 4 Juli, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS.

Namun, proses masih panjang. Jika lolos dari Senat, RUU harus kembali disetujui oleh DPR (House of Representative), di mana perpecahan internal Partai Republik juga bisa menjadi hambatan.

BACA JUGA:Data Intelijen Ungkap Serangan AS Gagal Hancurkan Situs Nuklir Iran, Trump Klaim Asal-Asalan?

Partai Demokrat menolak keras RUU ini. Sebagai bentuk protes, mereka meminta seluruh isi RUU, yang tebalnya 1.000 halaman, dibacakan di hadapan sidang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: