Dilema Panti Jompo

ILUSTRASI Dilema Panti Jompo.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Ini dilema: anak dewasa bimbang, antara mengurus ortu atau menitipkan ke panti jompo. Kasusnya, dua perempuan bersaudara, SR dan F, menitipkan ibu mereka, Nasikah, 74, ke panti lansia di Malang, Jatim. Itu diunggah pengurus panti Arief Camra ke medsos. Warganet mengutuk SR dan F. Namun, seorang polisi menetralkan via medsos.
KEDURHAKAAN kasus itu diuji oleh pendapat warganet. Dan, semua warganet yang berkomentar di unggahan Arief Camra tersebut mengutuk SR dan F sebagai anak durhaka.
Kerasnya kutukan warganet membuat SR dan F membatalkan penitipan Nasikah. Batal, meski sudah resmi dititipkan. Meskipun, mereka sudah menempuh jarak 67 kilometer membawa Nasikah dari rumah mereka di Sidoarjo menuju ke griya di Malang.
BACA JUGA:Nyeri Punggung dan Pegal di Pagi Hari? Remaja Jompo Bisa Coba 5 Langkah Ini
Akibat kerasnya kutukan warganet, SR dan F yang sudah pulang ke Sidoarjo balik ke Malang. Mereka mengambil lagi Nasikah untuk dibawa pulang. Mereka membatalkan surat perjanjian yang sudah diteken.
Ceritanya begini: Jumat, 27 Juni 2025, SR dan F menitipkan Nasikah ke Panti Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang. Itu panti gratis. Khusus bagi warga miskin (disebut tidak mampu) dan tidak punya keluarga.
SR, F, dan ibu mereka datang ke sana bermobil pribadi.
Pengurus panti Arief menerima kedatangan mereka, mewawancarai mereka. SR dan F menjelaskan, mereka kewalahan mengurus Nasikah di rumah. Karena itu, mereka menitipkan ibunda mereka ke panti tersebut.
Lalu, Arief merekam video kejadian itu, mengunggahnya ke medsos. Tampak SR dan F berhijab cokelat muda, Nasikah berjilbab ungu. Mereka duduk di hadapan Arief.
Unggahan tersebut berjudul begini: ”Dua anak kandung buang ibunya ke Griya Lansia, Jumat, 27 Juni 2025.”
Di situ tampak Arief, mengatakan: ”Jangan nangis dengan berita ini. Jadi… ada satu ibu ini, di samping saya ini. Jadi, beliau ini diserahkan anak kandungnya secara total ke Griya Lansia.”
Dilanjut: ”Saya nggak bisa ngomong. Karena dalam draf yang ditandatangani, jika beliau ini tutup usia, maka dua anaknya nggak perlu dikabari, dalam draf.”
Kemudian, Arief merekam video ketika F sedang menandatangani surat perjanjian, yang dijelaskan Arief, di surat itu, yang isinya F dan SR tidak perlu dikabari jika Nasikah meninggal.
Begitu diunggah ke medsos oleh Arief, video langsung viral. Semua komentar menghujat SR dan F. Ketika rekaman itu diunggah, SR dan F pulang ke Sidoarjo. Mereka tidak tahu. Setelah tiba di rumah, mereka baru tahu bahwa mereka dihujat warganet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: