5 Tip Mendaki Gunung untuk Pemula: Persiapan Fisik dan Mental yang Sering Diabaikan

5 Tip Mendaki Gunung untuk Pemula: Persiapan Fisik dan Mental yang Sering Diabaikan

Mendaki gunung bukan sekadar menempuh jalur menanjak dan menikmati pemandangan. -Climb Mount Kilimanjaro-Pinterest

Data dari komunitas Pendaki Indonesia Bersih menunjukkan bahwa 7 dari 10 pendaki pemula membawa beban lebih dari 15 kg. Padahal idealnya hanya 10-12 kg bergantung tinggi badan dan pengalaman.

Perlengkapan pokok mencakup sleeping bag, matras, jas hujan, makanan tinggi kalori, dan air minum minimal 2 liter. P3K sederhana seperti perban, obat luka, dan koyo juga wajib dibawa.

BACA JUGA: 7 Tip Mendaki Gunung di Musim Hujan

4. Gunakan Sepatu dan Pakaian yang Sesuai

Dari berbagai sumber, sepatu gunung ideal adalah yang memiliki outsole grip tinggi dan pelindung pergelangan. Sepatu sandal atau sneakers ringan sangat tidak dianjurkan.

Pakaian yang baik adalah jenis dry-fit atau quick-dry yang tidak menyerap keringat berlebihan dan tetap hangat di malam hari. Jaket berbahan polar atau parasut dengan windproof system sangat disarankan.

5. Hormati Alam dan Sesama Pendaki

Masalah sampah menjadi isu besar di jalur pendakian. Laporan dari Komunitas Trashbag Community mencatat bahwa selama musim pendakian 2023, terdapat lebih dari 3 ton sampah yang dikumpulkan dari Gunung Semeru, Merbabu, dan Prau.

BACA JUGA: Jadi Pengurus Baru FPTI, Rocky Gerung: Saya Sudah 50 Tahun Mendaki Gunung

Tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak vegetasi, dan menjaga suara tetap rendah di jalur pendakian. Itu adalah bagian dari kode etik yang dijunjung tinggi dalam dunia pendakian.

Mendaki gunung adalah pengalaman mendekatkan diri dengan alam. Sekaligus menguji daya tahan tubuh dan mental. Namun, hal tersebut hanya bisa tercapai jika pendaki benar-benar siap.

Memahami gunung bukan hanya soal peta jalur dan titik air. Tetapi juga soal menghormati proses. Dengan bekal informasi, latihan, dan kesadaran yang memadai, pendakian akan menjadi pengalaman yang aman dan berarti. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: