Resident Evil: Requiem Gagal Jadi Open-World, Capcom Kembali ke Akar Horor

Resident Evil: Requiem Gagal Jadi Open-World, Capcom Kembali ke Akar Horor

Capcom janjikan RE Requiem akan kembali ke akar.--dexerto

HARIAN DISWAY - “Kami kembali ke akar.” Kalimat itu disampaikan Koshi Nakanishi, sutradara Resident Evil: Requiem, dalam sebuah video diary terbaru dari Capcom.

Dengan kata lain, Capcom tampaknya sempat ingin menjadikan Requiem sebagai game open-world dengan elemen online. Tapi batal.

Dalam video berdurasi singkat itu, Capcom bahkan sempat menampilkan beberapa cuplikan awal dari Requiem versi online.

BACA JUGA:Resident Evil Requiem (RE 9), Kembalinya Teror di Raccoon City

Terlihat beberapa karakter protagonis dengan aksi tembak-menembak intens layaknya game multiplayer. Tapi itu semua hanya tinggal jejak sejarah.

“Kami menjelajah berbagai sistem di awal pengembangan,” kata produser Masachika Kawata. “Bahkan ide tentang Resident Evil online dan open-world sempat kami uji coba,” tambahnya.

Tapi kemudian, mereka menyadari sesuatu yang fundamental: bukan itu yang diinginkan fans.

BACA JUGA:Resident Evil Reboot Bikin Warner Bros dan Netflix Ribut

Nakanishi menyebut meskipun konsep-konsep awal tersebut menarik di atas kertas, mereka merasa kehilangan esensi Resident Evil. "Tapi karena fans tak mengharapkan itu, maka kami putuskan untuk kembali ke akar,” ujarnya.


Grace Ahscroft adalah karakter utama dari RE Requiem. --gg.deals

Dan akar itu jelas: horor yang mencekam. Maka, Resident Evil: Requiem akan menjadi game single-player, offline, dan lebih fokus ke atmosfer horor ketimbang aksi masif.

Yang menarik, Requiem akan membawa kembali nuansa urban yang selama ini absen dari beberapa seri terakhir.

BACA JUGA:Zach Cregger Siap Garap Reboot Resident Evil

Setelah petualangan di desa-desa terpencil seperti dalam Resident Evil 7 dan Village, atau nuansa klasik Resident Evil 4 Remake, kini Capcom mengembalikan latar ke kota: Raccoon City.

“Judul-judul sebelumnya banyak mengambil latar alam terbuka di daerah pedesaan,” ujar direktur seni Tomonori Takano.

Ia melanjutkan, “Kali ini kami ingin mengeksplorasi lingkungan kota. Banyak skenario yang akan berbau drama modern, termasuk kembalinya Raccoon City.”

BACA JUGA:Rumor Resident Evil 9 Rilis Awal Tahun 2025, Apakah Sesuai Dengan Ekspetasi Penggemar?

Kembalinya kota penuh zombie itu jelas menjadi angin segar atau justru kabar buruk bagi para penggemar.

Bukan hanya karena nostalgia, tetapi juga karena potensi ancaman yang lebih realistis dan modern.

Namun, satu hal yang masih menjadi misteri: apakah Leon S. Kennedy akan ikut hadir? Dalam presentasi Capcom Spotlight 2025, Nakanishi sempat menyebut bahwa Leon adalah “pasangan yang buruk untuk horor.”

BACA JUGA:Sinopsis Resident Evil: Final Chapter, Tayang di Bioskop TransTV 22 Agustus

Sebuah pernyataan yang ambigu: apakah itu berarti ia tidak akan muncul, atau justru akan tampil di segmen yang lebih menawarkan adegan aksi?

Fans tentu tahu, Leon selalu jadi jagoan di bagian paling meledak-ledak dari franchise itu. Maka, spekulasi pun bermunculan: mungkinkah Requiem tetap menyimpan sisi aksi yang belum diungkap?

Untuk sementara, yang pasti adalah satu hal: Requiem akan kembali menyuguhkan horor murni, di tengah kota, dengan protagonis baru bernama Grace Ashcroft. Ia merupakan seorang agen FBI yang disebut-sebut akan menghadapi kengerian di Raccoon City.

BACA JUGA:4 Perubahan Baru dari Game Resident Evil 4 Remake

Capcom tampaknya belajar dari eksperimen masa lalu mereka. Setelah mencoba berbagai jalur, dari co-op horror di Resident Evil 5, hingga gaya action di Resident Evil 6.

Kini, mereka tampak lebih mantap melangkah ke satu arah: menghadirkan ketakutan yang tidak terbagi, satu pemain, satu pengalaman. Dan bagi fans horor sejati, itu adalah keputusan terbaik. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: