Performa ARTJOG 2025 Hadir dalam Format yang Lebih Terbuka dan Interaktif

Performa ARTJOG 2025 Hadir dalam Format yang Lebih Terbuka dan Interaktif

Salah satu seniman yang datang ke Performa ARTJOG adalah Didik Ninik Towok. --ARTJOG

HARIAN DISWAY – Jika karya rupa adalah ruang kontemplasi, maka performa di ARTJOG adalah degup nadinya. Di sinilah tubuh, bunyi, gerak, dan kata saling bertemu. Di edisi tahun ini, ARTJOG 2025 kembali menghadirkan performa sebagai panggung hidup yang nyaris tak pernah sunyi.

Mengusung semangat kolaboratif dan keterbukaan medium, ARTJOG kembali menghadirkan puluhan pertunjukan yang tersebar sepanjang penyelenggaraan. Mulai dari tari kontemporer, teater visual, musik eksperimental, hingga seni performans interaktif.

Panggung utama di area pameran menjadi semacam magnet yang mengundang penonton mampir—bahkan untuk sekadar terhenti sejenak dari hiruk pikuk galeri.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, format presentasi tahun ini dibuat lebih partisipatif. Tak lagi sebatas tontonan satu arah, performa-performa kini mengajak penonton untuk ikut merasakan suasana, bahkan menjadi bagian dari pertunjukan itu sendiri. Ruang dialog antara seniman dan publik terbuka lebih luas.

BACA JUGA:Kementerian Ekraf Beri Apresiasi pada Pameran Seni ARTJOG sebagai Wujud Ekonomi Kreatif

BACA JUGA:ARTJOG Kids Mengajak Anak Belajar Lewat Seni, Bukan Sekadar Menggambar


Selain Didik Ninik Towok, ada juga Nicholas Saputra yang hadir dalam rangkaian acara ARTJOG itu. --ARTJOG

Meski daftar nama lengkap belum diumumkan seluruhnya, pihak penyelenggara telah memastikan akan menghadirkan kolaborasi lintas disiplin dari seniman muda dan senior, baik lokal maupun nasional. Beberapa format pertunjukan bersifat site-specific, merespons langsung ruang pamer dan lanskap budaya Yogyakarta.

Sebagai lanjutan dari semangat keberlanjutan dan keterbukaan, ARTJOG juga akan memberi ruang pada kelompok seni eksperimental, musisi independen, dan komunitas pertunjukan kontemporer.

Performa ARTJOG juga berguna untuk mengkolaborasikan berbagai seniman dalam agenda yang lebih dinamis. Penonton bisa menikmati pertunjukan hampir setiap hari selama pameran berlangsung.

Performa tahun ini juga dirancang untuk memperluas pengalaman pengunjung terhadap seni pertunjukan. Beberapa pertunjukan akan digelar dalam durasi panjang (durational performance), memungkinkan pengunjung datang dan pergi kapan saja, seperti layaknya menjelajah karya seni instalasi.

BACA JUGA:ARTJOG 2025 Jadi Amalan Seni Bagi Seniman dan Sarana Menumbuhkan Kemanusiaan

BACA JUGA:Diskusi Publik ARTJOG 2025, Begini Pentingnya Peranan Seni Instalasi untuk Kenang Sejarah Indonesia

ARTJOG 2025 memang tak hanya bicara soal karya rupa di dinding. Ia juga menciptakan ruang hidup, tempat tubuh dan suara menjadi pesan. Performa menjadi salah satu wajah penting dari ARTJOG hari ini. Tidak hanya sebagai pelengkap, tapi sebagai denyut yang menyempurnakan napas pameran.

Lewat panggung yang nyaris setiap hari menyala, ARTJOG mengajak kita merayakan seni yang bergerak, yang hidup, dan yang berinteraksi. Bahwa seni tak harus selalu diam di kanvas. Terkadang, ia harus menari, berteriak, dan mengajak kita ikut menafsir ulang realitas. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: