ARTJOG Kids Mengajak Anak Belajar Lewat Seni, Bukan Sekadar Menggambar

ARTJOG Kids Mengajak Anak Belajar Lewat Seni, Bukan Sekadar Menggambar

ARTJOG 2024_Foto bersama para juri dengan pemenang ARTJOG Kids Award. --ARTJOG

HARIAN DISWAY - Bukan panggung megah atau instalasi raksasa yang jadi jantung ARTJOG 2025. Justru di area yang lebih kecil, di sudut Jogja National Museum, tawa-tawa lepas dan jemari kecil sibuk berkreasi menjadi nyawa festival ini. Namanya: ARTJOG Kids.

Program ini bukan sekadar pelengkap. ARTJOG Kids adalah jembatan antara seni dan masa depan. Anak-anak, terutama yang berasal dari latar belakang kurang beruntung, mendapatkan kesempatan langka untuk terlibat langsung dalam proses berkesenian.

Bukan sekadar menonton, tapi mencipta, menyentuh, mendengar, dan merasakan seni dari segala sisi. Mereka menggambar, menari, membuat kolase, hingga berinteraksi dengan karya-karya yang hidup dan responsif.

Bagi ARTJOG, seni adalah metode pembelajaran. Bukan hanya soal indah atau tidaknya karya, tapi soal bagaimana anak-anak memahami dunia lewat proses mencipta. Dalam kegiatan ini, anak-anak didorong untuk bereksperimen dengan benang, cat, hingga bahan daur ulang.

BACA JUGA:ARTJOG 2025 Jadi Amalan Seni Bagi Seniman dan Sarana Menumbuhkan Kemanusiaan

BACA JUGA:Diskusi Publik ARTJOG 2025, Begini Pentingnya Peranan Seni Instalasi untuk Kenang Sejarah Indonesia


ARTJOG 2025 - Exhibition View - Mar Kristoff - Dahlia 23. --ARTJOG

Mereka diajak bertanya, seperti: "Apa yang bisa kamu lakukan dengan warna ini?" atau "Apa yang terjadi kalau kamu mencampur ini dengan itu?". Proses ini memantik nalar analitis sekaligus imajinatif—persis seperti yang diyakini World Economic Forum: bahwa kreativitas dan berpikir kritis adalah kunci masa depan.

Program ini juga berkolaborasi dengan Sekolah Murid Merdeka dan Sekolah Cikal. Bagi pendirinya, Najeela Shihab dan Dewi Kamaratih Soeharto, seni adalah cara belajar paling alami bagi anak-anak.

Lewat ekspresi artistik, anak-anak belajar mengenal diri, memahami orang lain, dan berempati. Seni bukan cuma menggambar atau menari, tapi cara anak menyuarakan gagasannya ketika kata-kata belum sepenuhnya mereka kuasai.

Penghargaan khusus pun disiapkan untuk tiga peserta terpilih dari ARTJOG Kids. Namun penghargaan terbesar justru datang dari bagaimana mereka tumbuh.

BACA JUGA:Jejak Heroik Rakyat Surabaya di Hotel Yamato Menjelma Menjadi Bendera Biru di ARTJOG 2025

BACA JUGA:Mitologi Jawa Buta Kala dan Patung Macan dalam Seni Kontemporer ARTJOG 2025

Ketika seorang anak yang semula pemalu bisa menari di depan umum, atau ketika mereka bisa menjelaskan kenapa warna biru dan merah jadi ungu—itulah momen seni menjadi pendidikan sejati.

ARTJOG Kids tak hadir untuk mencetak seniman. Tapi ia hadir untuk menyemai benih keberanian, kreativitas, dan imajinasi. Ia hadir agar setiap anak, apapun latar belakangnya, mendapat ruang berekspresi dan merasa dihargai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: