Cheng Yu Pilihan Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid: Bing Bu Xue Ren

SUN TZU memang menulis kitab strategi perang, tapi ia, senyampang masih ada cara lain, tak mau menyelesaikan masalah dengan peperangan. Sebab, seperti dinyatakan dalam petuahnya yang amat disukai Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid, "Kemenangan terbesar adalah yang tidak membutuhkan pertempuran" (不战而屈人之兵，善之善者也). 

Makanya, masih menurut Sun Tzu, "Dalam banyak sekali pertempuran dan Anda memenangkan semuanya, bukanlah suatu pencapaian yang hakiki" (百战百胜，非善之善者也). 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad: Shun Qi Zi Ran

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Komjen Pol Dr Marthinus Hukom SIK MSi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN): Ji Bu Ke Shi

Pasalnya, kata Sun Tzu lebih rinci, "Penggunaan kekuatan militer yang paling baik ialah dengan mengalahkan musuh lewat strategi, di bawahnya lagi ialah lewat diplomasi, di bawahnya lagi ialah lewat pengerahan pasukan ke medan perang, di bawahnya lagi ialah lewat penyerangan langsung ke negeri di mana lawan berada" (上兵伐谋，其次伐交，其次伐兵，其下攻城). 

Begitulah. Filsafat Tiongkok, atau filsafat Timur pada umumnya, memang lebih mengedepankan perdamaian. Sebisa mungkin, mereka akan mengupayakan "兵不血刃" (bīng bù xuè rèn): menang tanpa menumpahkan darah. Tetapi, bukan berarti tidak akan melawan kalau diserang. 

Mereka yakin, sebagaimana yang dituliskan dalam kitab Zizhi Tongjian (资治通鉴) yang dikompilasi Sima Guang (1019–1086), "Negara, sekalipun besar, tapi kalau suka berperang, akan  juga pada akhirnya; dunia, sekalipun damai, tapi kalau lupa akan kemungkinan adanya perang, pasti akan menghadapi mara bahaya" (国虽大，好战必亡；天下虽平，亡战必危).

Intinya, yin dan yang haruslah seimbang. (*)

 

Sumber: