KNKT: Ada Gelombang Besar Hantam KMP Tunu Pratama Jaya Sebelum Tenggelam

KNKT: Ada Gelombang Besar Hantam KMP Tunu Pratama Jaya Sebelum Tenggelam

Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya-Humas Tim SAR Surabaya-

BANYUWANGI, HARIAN DISWAY - Teka-teki tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya perlahan terkuak. 

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam laporan awal mencatat bahwa terjadi ombak cukup tinggi sebelum kejadian kapal yang memuat 65 orang penumpang dan kru tersebut tenggelam di Selat Bali

Dugaan awal ini dikumpulkan KNKT berdasarkan wawancara sejumlah korban selamat yang mengalami detik-detik terakhir pelayaran kapal nahas tersebut.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan gelombang cukup besar  terjadi sebelum kapal tenggelam.

"Tapi sampai sejauh mana (gelombang itu berpengaruh,Red) kami akan pelajari," katanya pada Selasa, 8 Juli 2025. 

BACA JUGA:Tim SAR Temukan 2 Jenazah Lagi Korban KMP Tunu Pratama Jaya

BACA JUGA:H+5 Operasi SAR Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Menhub Sebut Semakin Sulit Menemukan Korban

Gelombang besar tidak bisa serta merta dikaitkan dengan tenggelamnya kapal tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain. Misalnya desain kapal itu sendiri. 

"Apakah kapal tersebut memang dirancang untuk mampu menahan gelombang setinggi 2-3 meter?" katanya Soerjanto.

Ia menjelaskan, analisis terhadap rancang bangun kapal menjadi penting untuk mengetahui seberapa besar faktor gelombang mempengaruhi tenggelamnya kapal. 

Saat ini data yang dikumpulkan oleh KNKT terus ditambah. Sementara untuk memastikan rancang bangun KMP Tunu Pratama Jaya, KNKT masih akan meminta data ke Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) di Jakarta.

Berbagai data tersebut termasuk keterangan penumpang selamat nantinya akan dikumpulkan dan dianalisis.

"Kurang lebih sudah terkumpul (data,Red) sekitar 70 persen. Hampir lengkap," kata Soerjanto. "Nantinya jika sudah sampai ke Jakarta dan mendapatkan data dari BKI, kerampungan data akan lebih cepat," imbuhnya.

Kapal Dikemudikan Mualim Sebelum Tenggelam

Soerjanto juga menjawab soal isu mengenai peran nahkoda kapal yang selamat dalam peristiwa tersebut. Ia menyebut, yang selamat sebenarnya merupakan Mualim I.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: