H+5 Operasi SAR Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Menhub Sebut Semakin Sulit Menemukan Korban

H+5 Operasi SAR Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Menhub Sebut Semakin Sulit Menemukan Korban

Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya telah memasuki hari ke 5. Baru 3 Jenazah yang berhasil ditemukan di H+4 dan H+5 saat ini tengah diidentifikasi oleh tim DVI Polri-Basarnas-

HARIAN DISWAY - Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) atas tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali telah memasuki hari ke-5 pada Senin, 7 Juli 2025.

Kapal nahas tersebut berlayar pada Rabu malam, 2 Juli 2025. Sekitar pukul 23.20–00.19 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) menuju Gilimanuk (Bali), mengirim sinyal darurat via channel 17 setelah mengalami kebocoran di ruang mesin, lalu blackout total dan akhirnya terbalik di perairan Selat Bali 

kapal membawa 65 orang (53 penumpang + 12 kru) serta 22 unit kendaraan (berbagai ukuran). Dalam data terbaru, sebanyak 30 orang berhasil selamat, 6 orang ditemukan tewas, dan 29 orang lainnya masih hilang 

Kemudian pada pada periode H+4 dan H+5 pencarian, atau pada Minggu dan Senin, Tim SAR Gabungan kembali menemukan 3 korban meninggal dunia. Adapun jenazah korban saat ini sedang diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

BACA JUGA:TIM SAR Temukan Lagi 3 Jenazah Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Ditemukan oleh Nelayan

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan, berdasarkan investigasi tim gabungan, area pencarian korban terus dikembangkan hingga sepanjang 10 mil dari area duga atau area perkiraan tenggelamnya kapal.

"Sejauh ini seluruh tim gabungan, baik dari Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, dan unsur terkait lainnya bekerja maksimal melakukan pencarian korban. Harapannya dengan area yang diperluas, korban yang ditemukan juga semakin banyak," tutur Menhub di Jakarta, Senin.

Berdasaran laporan Basarnas, tim SAR juga akan melakukan deteksi bawah air dengan menurunkan ROV (Remotely Operated Vehicle), dengan memperhatikan waktu yang tepat agar dapat mendapatkan hasil maksimal. Penggunaan ROV ini lebih efektif dalam pencarian bangkai kapal. Namun, tim tetap harus mempertimbangkan arus dan kedalaman laut. 

BACA JUGA:KMP Tunu Bukan yang Pertama, Ini 7 Tragedi Tenggelamnya Kapal Penyeberangan dalam 10 Tahun Terakhir

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu Menhub berpesan kepada tim SAR agar tetap mengutamakan keselamatan. 

"Mengingat sudah beberapa hari pencarian, kemungkinan akan lebih sulit menemukan korban, sehingga saya sampaikan kepada para petugas untuk selalu berhati-hati, utamakan keselamatan diri dan perhatikan kondisi cuaca serta arus laut," imbuh Dudy.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: