Prabowo: Sekolah Rakyat Jadi Jalan Anak Bangsa Angkat Keluarga dari Kemiskinan

Prabowo Subianto menghadiri acara Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/8/2025).--
HARIAN DISWAY - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menegaskan pentingnya pendidikan sebagai kunci untuk memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri acara Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 22 Agustus 2025.
Prabowo menekankan bahwa program Sekolah Rakyat merupakan langkah strategis pemerintah untuk menciptakan generasi muda yang mampu memperbaiki nasib keluarganya.
BACA JUGA:HUT ke 80 RI, Dindik Jatim Santuni Anak Yatim dan Biaya Pendidikan Murid Afirmasi
BACA JUGA:Kejagung Periksa 5 Orang Saksi Kasus Digitalisasi Pendidikan Kemdikbudristek
Ia menyebut para guru dan kepala sekolah memiliki peran vital dalam menyiapkan siswa agar kelak dapat mengangkat kehidupan orang tuanya dari keterbatasan ekonomi.
“Sekolah Rakyat ini bertujuan menyiapkan generasi penerus yang bisa memutus rantai kemiskinan. Suatu hari nanti, mereka akan kembali ke keluarga dan membawa mereka keluar dari kesulitan,” ujar Prabowo.
Presiden menambahkan, langkah ini selaras dengan cita-cita para pendiri bangsa yang menginginkan kemerdekaan sejati bukan hanya lepas dari penjajahan, melainkan juga bebas dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan.
BACA JUGA:Sekolah Rakyat di IKN, Tingkatkan Literasi hingga Kemampuan Bahasa Internasional
Ia menekankan bahwa pendidikan adalah sarana utama untuk memastikan seluruh rakyat bisa merasakan hasil pembangunan dan kekayaan negara.
Prabowo juga memaparkan perkembangan pesat program ini.
“Saat ini sudah ada 100 Sekolah Rakyat yang berdiri dan berjalan. Pada September, akan bertambah 65 sekolah lagi. Tahun depan, targetnya 200 sekolah baru,” jelasnya.
BACA JUGA:Pembangunan Sekolah Rakyat Tahap 1C Telah Dimulai, Pemerintah Targetkan Total 50 Lokasi
Capaian ini, kata Prabowo, merupakan hasil kerja keras lintas kementerian. “Di luar ekspektasi saya, dalam lima bulan bisa berdiri 100 sekolah,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: