Sekolah Rakyat di IKN, Tingkatkan Literasi hingga Kemampuan Bahasa Internasional

NUSANTARA, HARIAN DISWAY – Melalui program Sekolah Rakyat, Presiden Prabowo Subianto mengusung langkah strategis yang menjangkau anak-anak dari berbagai latar belakang, terutama keluarga yang membutuhkan dukungan pendidikan. 

Program ini bukan sekadar membuka akses, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang mampu memutus siklus kemiskinan.

BACA JUGA:Gibran Siap Bertugas di IKN

“Dalam rangka bentuk nyata kehadiran IKN dan dalam mendukung inisiatif nasional Sekolah Rakyat sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yaitu bahwa program ini harus menjadi solusi nyata, tepat sasaran dan berbasis data,” ungkap Juru Bicara Otorita IKN sekaligus Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik Troy Pantouw, Minggu, 10 Agustus 2025.

BACA JUGA:Pembangunan Sekolah Rakyat Tahap 1C Telah Dimulai, Pemerintah Targetkan Total 50 Lokasi

Otorita IKN menegaskan komitmennya terhadap pembangunan manusia melalui penguatan literasi, numerasi, dan penguasaan bahasa internasional. 

Mereka menyampaikan bahwa program tersebut telah berjalan di delapan sekolah dasar sekitar wilayah delineasi IKN.

Itu sebagai bukti bahwa transformasi IKN tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga mempersiapkan masa depan generasi yang cakap, inklusif, dan siap berperan di panggung global.

BACA JUGA:Gus Yani Optimistis Sekolah Rakyat Efektif Angkat Derajat Masyarakat Kurang Mampu

Dalam enam bulan terakhir, evaluasi menunjukkan peningkatan 30–40% pada kemampuan literasi siswa sekolah di sekitar IKN. 

Penilaian ini dilakukan melalui assessment rutin yang mengukur kemampuan membaca dan memahami teks. 

Selain literasi dan numerasi, bahasa asing menjadi prioritas. Lewat program Hi5 Club setiap Jumat, siswa dan warga berlatih bahasa Inggris secara interaktif, memperkaya kosakata, dan menumbuhkan kepercayaan diri.

BACA JUGA:Sekolah Rakyat Menengah Atas 37 Gresik Diresmikan (1): Jadi Jalan Terang Gapai Cita-cita

Langkah ini bukan hanya menyiapkan anak-anak menjadi pribadi kompeten, tapi juga memosisikan mereka sebagai calon warga kota dunia yang terbuka pada budaya internasional. 

Sumber: