Diplomat Tewas di Kamar Kos, Penjaga Terekam CCTV Datangi TKP, Begini Penjelasan Polisi

Terekam CCTV! Penjaga Kost Datangi TKP Diplomat Kemlu Tewas, Polisi Beri Penjelasan-Istimewa-
BACA JUGA:Pembunuhan Jamur Beracun yang Menghebohkan Australia (3): Pembunuh dengan Wajah Manis
Hasil Autopsi Dinanti, Penyelidikan Terus Berjalan
Polisi kini masih menunggu hasil autopsi, khususnya tes patologi terhadap organ dalam korban untuk memastikan penyebab kematian.
"Kemudian saat ini penyelidik masih menunggu hasil autopsi, saat ini penyelidik masih menunggu pemeriksaan organ dalam secara laboratis," ujarnya.
Pada prinsipnya, imbuh Ary, penanganan kasus ini akan ditangani dengan sebaik-baiknya, secara profesional dan proporsional.
BACA JUGA:Pembunuhan Jamur Beracun yang Menghebohkan Australia (2): Rangkaian Kebohongan yang Kuatkan Juri
Soal saksi, Ade Ary menyebut akan mengecek kembali ke tim penyelidik. "Untuk saksi nanti kami pastikan lagi kepada penyelidik," terangnya.
Pengumpulan data dan barang bukti oleh Penyelidik Polsek Menteng, Polres Metro Jakarta Pusat dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menilai, kasus ini harus diselidiki secara ilmiah dan menyeluruh melalui pendekatan scientific crime investigation (SCI). Ia menyoroti pentingnya hasil visum, olah TKP, dan forensik digital.
BACA JUGA:Pembunuhan Jamur Beracun yang Menghebohkan Australia (1): Berdalih Kanker, Undang Makan Siang
"Apakah lakban itu menjadi penyebab kematian atau ada penyebab kematian lainnya tentu harus melalui visum. Hasil visum itulah menjadi petunjuk awal dalam penyelidikan," katanya kepada disway.id, Jumat 11 Juli 2025.
Dengan teknologi kepolisian saat ini, visum dan forensik tentunya tidak memakan waktu lama.
Publik tentu menginginkan cepat, tapi kepolisian butuh kecermatan agar hasilnya tepat.
BACA JUGA:Istri Tutupi Jejak Pembunuhan terhadap Suami di Jombang
Akan Berangkat Tugas ke Luar Negeri
Diketahui, korban merupakan diplomat aktif di Kemlu dan dijadwalkan menjalani penempatan ke luar negeri akhir bulan ini. Hal itu diungkap kerabat korban, Iyarman Waruwu.
Menurut Iyarman, korban adalah diplomat yang akan berangkat penempatan akhir bulan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: