Netanyahu Siap Gencatan Senjata Permanen dengan Syarat Utama Hamas Tidak Lagi Gunakan Senjata

Netanyahu Siap Gencatan Senjata Permanen dengan Syarat Utama Hamas Tidak Lagi Gunakan Senjata

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah) didampingi Duta Besar Israel untuk AS Yechiel "Michael" Leiter (kiri) dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer beserta pejabat lainnya akan bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth di Pentagon pad-Chip Somodevilla/Getty Images/AFP-

"Kami tidak akan menerima warga Palestina digiring ke daerah-daerah terisolasi di wilayah kami sendiri," tegas Naim.

Ia juga menyoroti bahwa kontrol Israel terhadap perbatasan Rafah dan Koridor Morag dikhawatirkan akan memperparah penderitaan warga sipil.

BACA JUGA:Menlu AS Kembali Telepon Netanyahu, Bahas Krisis Gaza dan Nasib Sandera

Di tengah pembicaraan gencatan yang masih alot, korban sipil terus berjatuhan. Delapan anak dilaporkan tewas saat mengantre untuk mendapatkan suplemen gizi di luar sebuah klinik kesehatan di Deir el-Balah, Gaza Tengah, akibat serangan udara Israel pada Kamis, 10 Juli 2025.

Badan amal medis AS, Project Hope, yang mengelola klinik tersebut, menyebut serangan itu sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional.

Sementara itu, militer Israel mengklaim serangan tersebut menargetkan seorang militan Hamas, dan menyayangkan jatuhnya korban sipil.

BACA JUGA:Israel Siapkan Rencana Penaklukan Gaza, Netanyahu Bertekad Relokasi Warga Gaza ke Mesir dan Yordania

Sejauh ini, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, sebanyak 57.762 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, telah tewas sejak konflik dimulai pada Oktober 2023.

Sementara itu, data dari Israel menunjukkan bahwa serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menyebabkan 1.219 orang tewas, mayoritas adalah warga sipil.(*)

*)Mahasiswa magang dari Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: