DPRD Dorong Pembentukan BUMD Pariwisata untuk Tingkatkan PAD Jatim

DPRD Dorong Pembentukan BUMD Pariwisata untuk Tingkatkan PAD Jatim

Ilustrasi olahraga air Stand Up Paddle yang kini menjadi sport tourism.-Hanif Mahmad-Unsplash-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Komisi C DPRD Jawa Timur mendorong pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus pariwisata.

Pembentukan BUMD wisata itu dinilai perlu untuk mengoptimalkan aset daerah. Sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara maksimal.

Anggota Komisi C DPRD Jatim Lilik Hendarwati menyatakan, Jatim memiliki banyak destinasi wisata potensial.

Mulai dari wisata air, desa wisata, kuliner, hingga aset-aset Pemprov yang selama ini belum dikelola secara optimal.

“Kalau itu dikelola serius, ini bisa jadi sumber PAD baru yang signifikan,” ujarnya, Minggu, 20 Juli 2025.

Lilik menyebut sport tourism sebagai salah satu sektor yang layak mendapat perhatian lebih. Ia menilai, olahraga air seperti Stand Up Paddle di Bangkalan, Jawa Timur, bisa menjadi bisnis wisata baru yang punya daya tarik tinggi.

”Tempat itu bukan hanya jadi arena olahraga, tapi juga punya potensi besar sebagai destinasi wisata,” katanya.

BACA JUGA:Fraksi PDIP DPRD Jatim Soroti Imbas Impor Sapi, Minta Perlindungan untuk Peternak Lokal

BACA JUGA:Pemkot-DPRD Surabaya Sepakati RPJMD 2025-2029, Target Wujudkan Kota Dunia

Ia menilai, spot Stand Up Paddle di Goa Petapa Bangkalan bisa menjadi pilot project pengembangan wisata berbasis olahraga di Jatim.

“Sekarang saja sudah ada komunitas yang membuka spot di sana. Tapi belum ada sentuhan pemerintah. Jika ada BUMD yang mengelola, dampaknya bisa lebih besar,” imbuh Lilik.

Menurut Lilik, untuk mengembangkan sport tourism dan sektor wisata lainnya, diperlukan sinergi antara Pemprov Jatim, pemerintah desa, BUMDes, pelaku usaha lokal, CSR perusahaan, hingga investor.

“Ini harus kolaborasi. BUMD wisata bisa menjadi penghubung antarpihak. Dengan begitu, wisata bisa menjadi mesin ekonomi daerah,” tambah politikus PKS itu.

Ia menilai, model seperti ini bisa mempercepat pemerataan ekonomi di daerah pinggiran. “Seperti di Bangkalan. Ini bisa jadi contoh integrasi antara wisata, olahraga, dan pemberdayaan masyarakat,” tandas Lilik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: