Harmoni Dua Dunia: Ketika Guyon Waton dan Tulus Menyatukan Tawa dan Air Mata di Panggung Ekspektanica

Harmoni Dua Dunia: Ketika Guyon Waton dan Tulus Menyatukan Tawa dan Air Mata di Panggung Ekspektanica

Malam itu menjadi bukti bahwa musik, dalam segala bentuk dan gaya, punya satu tujuan: menyatukan hati yang pernah patah, membuat tawa dan tangis hadir dalam satu panggung, dalam satu harmoni. -Much Sahirol Layeli-Harian Disway

HARIAN DISWAY - Langit malam Surabaya berselimut cahaya lampu panggung. Juga hiruk-pikuk penonton yang mulai memenuhi area konser Ekspectanica Carnival 2025, Surabaya Expo Center, 19 Juli 2025.

Ketika suara drum pertama menggema, suasana langsung membuncah. Vokal khas Guyon Waton membuka malam itu dengan lagu Sanes yang langsung menghentak perasaan.

Liriknya yang dalam seperti Opo koe ra ngerti larane… terasa menyayat bagi banyak penonton yang tampak ikut melafalkannya dengan penuh penghayatan.

BACA JUGA: Ekspectanica 2025, Yovie & Nuno Sulap Surabaya Jadi Panggung Romansa

Vokalis Guyon Waton, dengan logat Jawa yang akrab, menyapa hangat para arek-arek Surabaya. "Sehat semua, temen-temen Surabaya?" soraknya.

Sambutan riuh membuktikan, malam itu bukan sekadar konser, tapi pelampiasan rindu, tawa, dan kenangan yang lama tertahan.

Lagu-lagu seperti Korban Janji Menepi, hingga Pamer Bojo dibawakan penuh semangat dan jenaka. Bahkan ketika drum band sempat copot di tengah penampilan, suasana tak kehilangan tawa.

BACA JUGA: Ekspectanica Surabaya: Malam Penuh Emosi dan Ledakan Euforia Bersama Last Child

Vokalis malah menjadikannya bahan bercanda dengan penonton yang datang berpasangan. Momen lucu lainnya muncul ketika vokalis menggoda penonton, "Empat tahun pacaran? Ini pacaran apa KPR?" Gelak tawa pun pecah, mencairkan malam yang penuh kenangan.


Liriknya yang dalam seperti Opo koe ra ngerti larane… terasa menyayat bagi banyak penonton yang tampak ikut melafalkannya dengan penuh penghayatan. -Much Sahirol Layeli-Harian Disway

Setelah lantunan dari Cak Denny Caknan menghentak panggung lewat mulut Guyon Waton, suasana mulai berubah ketika Tulus mengambil alih. Sorotan lampu meredup. Gitar mengalun pelan. Lagu Jangan Cintai Aku Apa Adanya membuka babak baru konser malam itu.

BACA JUGA: Iwan Fals Peluk Ribuan Hati dalam Ekspectanica Festival Surabaya


Suasana berubah jadi nostalgia penuh rasa ketika lagu Tujuh Belas dibawakan. Penonton seakan diajak kembali ke masa putih abu-abu yang riang, penuh mimpi, dan bebas dari beban. -Much Sahirol Layeli-Harian Disway

Tulus, dengan karisma lembutnya, menyapa penonton seperti menyapa sahabat lama. Ia mengajak semua bernyanyi bersama, atau sekadar mendengarkan jika itu kali pertama mereka mengenal lagunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: