Review Film Wall to Wall, Ketika Himpitan Apartemen Horor Jadi Simbol Tekanan Ekonomi

Review Film Wall to Wall, Ketika Himpitan Apartemen Horor Jadi Simbol Tekanan Ekonomi

Review Film Wall to Wall, apartemen seram jadi simbol tekanan ekonomi.-Netflix-

Film ini memang punya dua sisi. Paro pertama berjalan lambat dan fokus pada tekanan batin Woo-sung. Tapi paro kedua mendadak berubah jadi thriller dengan ledakan emosi dan konflik fisik.

Buat beberapa penonton, transisi itu terasa mendadak. Tapi buat yang suka kejutan, justru faktor itu jadi nilai plus. Dan soal ending? Wah, itu sih pasti bikin banyak orang terdiam. Bisa dibilang, ending-nya cukup metaforis dan terbuka untuk ditafsirkan.

Apakah suara-suara yang didengar Woo-sung itu akan berhenti? Apakah Woo-sung sudah "bebas" dari teror? Tidak tahu. Film ini meninggalkan pertanyaan-pertanyaan yang bikin kita mikir panjang.

BACA JUGA:Profil 7 Pemain Film Korea Nocturnal, Ha Jung Woo Reuni dengan Kim Nam Gil

Secara keseluruhan, Wall to Wall adalah tontonan yang intens, realistis, dan menggugah. Cocok buat kamu yang suka film dengan atmosfer menyesakkan tapi penuh makna.

Tonton kalau kamu suka film dengan tekanan psikologis dan twist mengejutkan. Tapi siap-siap, film ini bukan film yang bisa ditonton sambil santai-santai makan cemilan! (*)

*Mahasiswa Magang Prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: