Penumpang Pesawat dan Kapal Melonjak
Bus di Terminal Purabaya, Bungurasih, Sidoarjo, siap mengantar penumpang ke kota tujuan.-Rahmat Chiki-Harian Disway-
PUNVAK arus mudik diprediksi bakal berlangsung tiga hari. Yakni sejak Jumat (29/4) hingga Minggu (1/4). Di Jawa Timur, sebanyak 16,5 juta orang bakal melakukan perjalanan mudik.
Sebanyak 47 persen dari total itu memakai mobil pribadi. Sisanya, 31 persen transportasi umum, 10 persen jalur udara, 2 persen jalur laut, dan 0,11 persen lainnya. Polda Jatim pun telah menyediakan 195 Pos Pengamanan, kemudian ada 59 Pos Pelayanan, dan ada 10 Pos Terpadu.
Berbagai angkutan umum sudah mengalami lonjakan penumpang. Hanya penumpang bus yang masih landai. Terminal Purabaya, misalnya, masih belum terlihat kepadatan penumpang. Volumenya masih seperti hari biasa.
Namun, upaya antisipasi terhadap kenaikan tarif secara liar sudah diantisipasi. Organisasi Anguktan Darat (Organda) Jatim menjamin tidak bakal terjadi kenaikan tarif. Khususnya bus ekonomi.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mencoba fasilitas di posko mudik BPJS Kesehatan.-BOY SLAMET-Harian disway-
Setiap perusahaan otobus (PO) harus patuh dengan tarif yang sudah ditentukan. Yakni tarif batas bawah dan atas. “Anggota kami tidak akan menaikkan tarif tinggi selama Lebaran. Karena itu bisa merugikan masing-masing PO ke depannya,” ujar Wakil Ketua DPD Organda Jatim Firmansyah Mustafa.
Tarif batas bawah dan atas di bus ekonomi memang sudah diatur secara khusus. Harus menyesuaikan kesepakatan yang telah dibuat. Antara PO, Organda, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim.
Sehingga, apabila penumpang ditarik tarif tinggi bisa langsung melapor. Bisa ke jajaran Dishub atau pengelola terminal. Sehingga bisa langsung ditindak. “Kalau Organda tidak punya kewenangan menindak itu,” jelas Fiman.
Namun, ketentuan tarif itu tak berlaku bagi penumpang bus non ekonomi atau patas. Tidak ada ketentuan tarif atas dan bawah untuk kelas tersebut. Semuanya diatur langsung oleh masing-masing PO. Sehingga tarifnya bisa berubah kapan saja.
Berdasarkan pantauan, penyesuaian tarif bus non ekonomi memang sudah berlangsung sejak Minggu (25/4). Dan diperkirakan sampai 17 Mei nanti. Beberapa tarif baru sudah dipasang oleh PO. Misalnya, tarif Surabaya-Solo via tol panjang dipatok Rp 125 ribu.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Purabaya Andi Cipto Adi mengatakan bahwa pihaknya siap menampung keluhan dari penumpang. Meski hingga kemarin pihaknya belum mendapat atensi khusus terkait pengawalan tarif
Calon Penumpang di terminal kebarangkatan Bandara Juanda, Sidoarjo. -BOY SLAMET-Harian disway-
Penumpang bus ekonomi yang merasa dirugikan akibat kenaikan tarif bisa melapor ke sekretariat Terminal Purabaya. Bisa juga melapor ke posko dan petugas di lapangan.
”Mohon dimaklumi karena baru ada penyesuaian pengelolaan di terminal bulan ini. Dari semula daerah, kini ditangani kementerian perhubungan langsung,” ungkapnya. Pengelola terus mengawal kesiapan mudik Lebaran. Di antaranya, menyiapkan posko dan pengecekan kendaraan. Hingga cek kesehatan bagi setiap sopir dan awak bus.
Sementara itu, Lonjakan penumpang pun terjadi di beberapa tempat. Salah satunya, di pelabuhan Tanjung Perak. Sampai dengan kemarin, tercatat jumlah penumpang naik dua kali lipat. Yakni jika dibandingkan dengan masa Lebaran tahun sebelumnya. Penumpang datang dan berangkat lebih dari 17.800 orang.
Jumlah penumpang diprediksi akan terus bertambah. Sebab, dalam sepekan mendatang masih ada beberapa kapal lalu lalang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Perak. “Peningkatan jumlah penumpang ini karena pelonggaran peraturan perjalanan jauh oleh pemerintah,” kata Regional Head 3 PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Ardhy Wahyu Basuki.
Begitu juga dengan Bandara Juanda. Meningkat 232 persen selama periode lebaran tahun ini.Pada pekan ketiga April mencapai 23 ribu penumpang per hari. Lalu meningkat lagi pada awal pekan keempat mencapai 27 ribu. Atau total 503.913 penumpang hingga 9 Mei nanti.
Bandara Juanda sudah mengantisipasi kenaikan penumpang tersebut. Yakni dengan menambah Notice of Airport Capacity (NAC) atau kapasitas bandara melayani penerbangan per jamnya. Dari 26 pergerakan kini menjadi 30 pergerakan pesawat per jam.
.
“Perkiraan puncak arus mudik akan terjadi pada Sabtu (30/4) nanti,” ungkap General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar. Yakni sebanyak 37 ribu penumpang bakal terbang melalui Bandara Juanda. Sementara puncak arus balik terjadi pada Sabtu (7/5). Diperkirakan mencapai 39 ribu penumpang. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: