BRI Peduli Rayakan Hari Anak Nasional 2025 dengan Kegiatan Agroedukasi di Garut

"Ini merupakan persembahan dari BRI bagi anak-anak Indonesia. Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan pembelajaran tambahan yang membentuk karakter, menanamkan nilai tanggung jawab, dan menumbuhkan integritas sejak dini, sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional," ujar Agustya.

Sementara itu, Teten Rustandi selaku Ketua Klaster Ganitiri menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dengan BRI Peduli.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan dunia pertanian kepada generasi muda.

"Siswa diajak langsung memahami proses benih kentang hingga siap tanam, bahkan ikut memanen. Ini sangat bermanfaat bagi mereka sejak dini, dan kami merasa senang bisa berbagi ilmu dengan anak-anak," tambah Teten.

Kepala Sekolah SDN 7 Kota Kulon, Sri Asdianwati, juga menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh BRI. Menurutnya, kegiatan agroedukasi sangat relevan untuk anak-anak karena berada pada masa pembentukan karakter dan rasa ingin tahu yang tinggi.

"Melalui proses menanam, merawat, dan memanen, siswa/i kami mendapatkan pengalaman nyata tentang ketekunan dan hasil dari kerja keras. Ini sangat membantu proses belajar mereka di luar kurikulum sekolah," ucapnya.

BACA JUGA:Berkat BRI UMKM EXPO(RT), Sambal Pelita Lumpang Mas Pacitan Tembus Pasar Global

BACA JUGA:BRI Dukung Penuh Program KDMP Presiden Prabowo, 1,22 Juta AgenBRILink Siap Mendukung

Selain kegiatan agroedukasi, BRI Peduli juga memberikan bantuan peningkatan sarana dan prasarana sekolah di SDN 7 Kota Kulon, seperti perbaikan ruang guru, penambahan ruang kelas, serta bantuan perlengkapan alat tulis bagi siswa.

Harapannya, bantuan ini dapat meningkatkan kualitas lingkungan belajar dan mendukung proses pembelajaran yang lebih baik.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen BRI dalam mendukung program pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan yang menyentuh nilai-nilai karakter dan kearifan lokal.

Sumber: