Pameran Another Day to Play di Surabaya, Belajar dan Bermain lewat Karya Seni

I Putu Mahendra Dharmawan Putra selaku Founder Lotus Art Courses mengikuti sesi cap telapak tangan dalam acara pembukaan pameran seni Another Day to Play. - Moch Sahirol Layeli - Harian Disway
“Raynold ini anaknya rock and roll. Sesuka hatinya dalam berekspresi. Jadi, ia menuangkan kegemarannya dalam karya tersebut. Ia punya obsesi terkait karakter itu. Masing-masing dilukis dan ditempel menggunakan lakban satu demi satu,” tutur Danny Hartanto Kristiawan, kurator seni Orasis Art Space yang memandu pengunjung Another Day to Play sore itu.
Karya seninya berjudul Permainan 24 itu berpadu dengan kolom-kolom matematis. Melalui gambar-gambar itu, bocah kelas 7 SMP tersebut menyulap kertas biasa menjadi kartu. Berhiaskan karakter warna-warni dan angka.
Pengunjung Another Day to Play dapat mencoba mengambil empat kartu secara acak. Kemudian, berdasarkan angka yang muncul, pengunjung boleh mengoperasikan angka dengan pembagian, perkalian, penjumlahan, atau pengurangan. Hasil operasi bilangan tersebut harus menghasilkan angka 24.
Permainan dengan karakter gim dan dinosaurus dalam pameran seni Another Day to Play mengangkat permainan matematika 24. - Ilmi Bening - Harian Disway
BACA JUGA:Jalan Menuju Cahaya: Pameran Seni Rupa Lintang Lima dalam Rasa Rasaning Karsa
Bagi anak-anak, permainan itu mungkin akan menjadi sarana pembelajaran visual yang tidak membosankan dan seru.
Sebab, melalui karya seni, anak-anak tak sekadar bermain. Tetapi, juga diberi kesempatan untuk menggambar karakter kesukaannya.
Pembelajaran tersebut sangat cocok untuk anak-anak dengan gaya belajar visual. Mereka dapat belajar dengan baik dan enjoy. Apalagi ketika melihat gambar karakter warna-warni yang menarik. Pun, dapat membuat flashcard.
BACA JUGA:Wisma Jerman Gelar Pameran Lukisan La Wet oleh Daniel Kho, Serukan Pentingnya Keseimbangan Alam
Pembelajaran tersebut akan membantu untuk menyimpan memori pembelajaran dalam jangka panjang. Juga melatih anak-anak untuk berdiskusi dengan gambar.
Melalui Permainan 24 karya Raynold, orang tua dapat mengajak anak untuk belajar melalui seni. Bahkan, ketika mengunjungi pameran seni tersebut, pengunjung dapat mengingat salah satu adegan dalam film Inside Out.
Dalam film itu, ditunjukkan bahwa anak-anak selalu menyimpan karakter kesukaannya dalam imajinasi mereka. Tetapi, jika dibiarkan saja, maka itu hanya akan menjadi memori yang tertimbun.
BACA JUGA:Komperta Gelar Pameran Seni Rupa Maneges, Ekspresi Spiritual dan Renungan Diri Para Perupa
Itu mungkin akan berbeda ketika anak-anak bisa mengeksplorasi karakter tersebut menjadi karakter seni yang berwujud. Karya itu akan menjadi kenangan kecil yang manis untuk orang tua maupun anak-anak.
Pameran tersebut berlangsung dari 26 Juli hingga 3 Agustus 2025, terbuka setiap hari, kecuali Senin, pada pukul 09.00–21.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: