Quiet Luxury, Gaya Hidup Mewah Tanpa Terlihat Mewah

Quiet Luxury: Gaya Hidup Mewah Tanpa Terlihat Mewah.--Pinterest.
HARIAN DISWAY - Di tengah era media sosial yang dipenuhi ajang pamer kekayaan, mulai dari unboxing barang mewah, outfit dengan logo mencolok, hingga destinasi liburan super mahal, muncul tren yang justru berlawanan arah: quiet luxury.
Itu adalah gaya hidup yang tetap mengusung kemewahan, tapi disampaikan secara halus, tenang, dan minim sorotan.
Bukan tentang "tampak kaya". Melainkan tentang bagaimana menjadi elegan tanpa harus berteriak soal harga.
BACA JUGA:Fenomena Quiet Luxury 2025, Ketika Elegansi Berbicara Tanpa Logo
Mengenal Quiet Luxury
Anda sudah tahu, quiet luxury atau kemewahan diam-diam adalah filosofi gaya yang menekankan kualitas, kenyamanan, dan keanggunan dalam bentuk paling sederhana.
Bukan lagi soal mengenakan merek mahal yang logonya besar-besaran. Melainkan memilih potongan klasik, warna netral, dan bahan berkualitas tinggi yang tahan lama.
BACA JUGA:6 Hal yang Terlarang Diunggah di Media Sosial oleh Wanita Berkelas dan Elegan
Orang-orang yang menjalani gaya itu tidak merasa perlu menunjukkan status sosial mereka secara terang-terangan. Karena kepercayaan diri mereka datang dari kenyamanan dan selera tinggi. Bukan validasi publik.
Bayangkan, karakter-karakter dalam serial Succession. Tajir melintir, tapi gaya mereka tetap low profile. Jas rapi, sepatu kulit premium, jam tangan klasik tanpa bling-bling.
Semuanya tampak biasa saja, tapi dengan detail yang hanya bisa dikenali oleh mata yang paham kualitas.
BACA JUGA:Viral di Kalangan Beauty Enthusiast, Ini 5 Rekomendasi untuk Make-up Natural Glam ala Old Money
Ciri-Ciri Quiet Luxury
Quiet luxury atau kemewahan diam-diam adalah filosofi gaya yang menekankan kualitas, kenyamanan, dan keanggunan dalam bentuk paling sederhana.--Pinterest.
1. Pakaian Klasik dan Tak Lekang Waktu
Jas berkualitas, kemeja putih berbahan katun terbaik, sepatu kulit handmade. Tak ada logo besar. Tapi potongan, bahan, dan fit-nya sudah cukup menjelaskan nilai barang tersebut.
2. Mengutamakan Kualitas daripada Kuantitas
Lebih baik punya tiga pasang sepatu berkualitas tinggi daripada sepuluh pasang sepatu trendi yang cepat rusak. Prinsip itu juga berlaku pada tas, jam tangan, hingga furnitur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber