Inovasi Untag Surabaya Bantu Mojokerto Atasi Masalah Pengeringan Rebung

Inovasi Untag Surabaya Bantu Mojokerto Atasi Masalah Pengeringan Rebung

Kepala Desa Begaganlimo Suroso (tengah berpeci) berfoto Bersama Tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya yang berhasil menerapkan teknologi tepat guna berupa alat pengering rebung di Desa Begaganlimo, -Humas Untag Surabaya-

HARIAN DISWAY — Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. Melalui skema Hibah Perguruan Tinggi (HPT), tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknik berhasil menerapkan teknologi tepat guna berupa alat pengering rebung di Desa Begaganlimo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.

Program ini mengusung tema “Penerapan Alat Pengering Rebung untuk Peningkatan Kapasitas BUMDesa” dan dipimpin oleh Elisa Sulistyorini, S.T., M.T., bersama anggota tim Indah Nurpriyanti, S.Pd., M.Sc., Ir. Ninik Martini, M.T., serta tiga mahasiswa.

Tujuan utama program ini adalah mengatasi kendala pengeringan rebung secara tradisional yang selama ini dilakukan dengan penjemuran manual. Metode lama tersebut dinilai tidak efisien, memakan waktu lama, dan rawan kontaminasi.

Alat pengering yang dikembangkan menggunakan sistem perpindahan panas paksa dengan sumber panas dari LPG atau kayu bakar. Dilengkapi dua tray dan pengaturan suhu otomatis, alat ini mampu mempercepat proses pengeringan hingga 50 persen serta menjaga mutu rebung olahan milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Begaganlimo.

BACA JUGA:Teknologi Tepat Guna dari Dosen Teknik Mesin UNTAG Surabaya Untuk Desa Selotapak

BACA JUGA:Mahasiswa Untag Surabaya Hadirkan Tujuh Program Pengabdian di Desa Sajen: Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan Karakter Jadi Fokus Utama

Pelaksanaan program dimulai dari survei kebutuhan, perencanaan, pembuatan unit, pelatihan penggunaan, hingga uji coba dan serah terima alat pada 15 Juli 2025. Penyerahan dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa, diterima langsung oleh Kepala Desa Begaganlimo, Suroso.

“Selama ini kami mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan rebung. Prosesnya bisa memakan waktu beberapa hari, apalagi saat musim hujan. Alat ini menjadi jawaban atas kendala tersebut,” ujar Suroso.


Kepala Desa Begaganlimo Suroso (kanan) menerima hibah alat pengering rebung dari perwakilan Tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.-Humas Untag Surabaya-

Selain meningkatkan efisiensi produksi, program ini juga mendorong penciptaan lapangan kerja baru dan potensi peningkatan pendapatan masyarakat. Kegiatan ini turut menghasilkan sejumlah luaran akademik seperti draft jurnal, buku ber-ISBN, hak cipta, poster, dan rencana seminar nasional.

Melalui program ini, UNTAG Surabaya membuktikan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan desa dapat menghadirkan solusi nyata yang langsung menyentuh kesejahteraan masyarakat. Tim berharap, teknologi ini bisa direplikasi di desa-desa lain yang memiliki potensi serupa. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: