Battlefield 6, Ketika Nostalgia dan Kekacauan Kembali Jadi Satu

Battlefield 6 akan memberikan berbagai pembaruan dalam game yang sangat inovatif. --bleedingcool
HARIAN DISWAY - Di tengah gempuran game remake dan nostalgia masa lalu, Battlefield 6 hadir seperti sahutan keras dari masa kejayaan Battlefield 3 dan 4.
Kesan pertama, seolah DICE dan EA benar-benar ingin kembali ke jalur yang dulu membuat mereka tak tergantikan dalam genre shooter berskala besar.
Dilengkapi dengan kelas-kelas ikonik yang kembali, penghancuran bangunan yang megah, dan pertempuran 64 pemain yang tetap kacau tapi terkendali.
BACA JUGA:Corrupted Kitsune, Pet Paling Dicari di Game Grow a Garden
Tapi seperti nostalgia lainnya, pertanyaannya selalu: apakah sekadar pengulangan masa lalu cukup menggairahkan?
Yang paling mencolok adalah kembalinya sistem kelas klasik: Assault, Engineer, Support, dan Recon. Masing-masing memiliki peran yang jelas dan gadget khas, dari peluncur granat penembus tembok hingga defibrillator penyelamat nyawa.
Itu adalah koreksi besar setelah Battlefield 2042 mencoba bereksperimen dengan gaya hero shooter. Namun, ada sedikit perubahan.
BACA JUGA:Ubisoft Umumkan Update Besar Assassin's Creed Shadows dengan New Game Plus
Semua kelas bisa memakai senjata apa saja, tapi setiap kelas tetap punya spesialisasi yang memberi keunggulan tertentu.
Dengan fitur-fitur baru Battlefield 6 mencoba menghadirkan kesan realistis pada game-nya. --insider-gaming.com
Recon misalnya bisa menahan napas saat menembak dengan sniper. Membuatnya ideal untuk jarak jauh. Engineer lebih stabil saat menggunakan SMG. Perubahan itu memberi fleksibilitas, tapi juga sedikit mengaburkan batas antarperan.
Fitur baru yang patut dicatat adalah kemampuan untuk menyeret tentara yang gugur ke tempat aman sebelum menghidupkan mereka kembali.
BACA JUGA:Daftar Xbox Game Pass Akhir Juli 2025
Itu bukan revive instan, tapi menciptakan momen heroik yang khas Battlefield. Rasanya seperti adegan perang di film: tembakan beterbangan, dan pemain akan menyeret rekan satu tim keluar dari bahaya.
Sayangnya, fitur movement baru seperti Kinesthetic Combat System terasa kurang menggigit. Fitur seperti lean otomatis, bracing untuk recoil, atau roll saat mendarat terdengar keren di atas kertas. Tapi selama sesi uji coba, tak terasa signifikan.
Soal peta, DICE tetap jago. Empire State memadukan jalanan lebar New York yang ramah tank dengan lorong-lorong sempit penuh kejutan. Liberation Peak di Pamir Mountains ideal untuk pertarungan darat vs udara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: