Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Umrah, Bisa 4 Kali Per Bulan

Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Umrah, Bisa 4 Kali Per Bulan

Mengunjungi Bandara Dhoho Kediri, Bandara Indah dan Megah yang Sarat Rekor. Ini adalah gerbang awal yang menjadi tetenger Bandara Dhoho Kediri.-Boy Slamet-Harian Disway-

Bandara Dhoho dinilai memiliki peluang besar menjadi alternatif keberangkatan jamaah umrah dari Jatim.

Juga pusat konektivitas domestik kawasan selatan provinsi. Dari sisi infrastruktur, Kemenhub menilai fasilitas bandara tersebut sudah memadai.

BACA JUGA:Khofifah dan Kedubes Inggris Bahas Proyek LRT Kota Menuju Juanda

BACA JUGA:Bandara Juanda Tambah Rute Baru ke Tambolaka dan Bangkok, Dongkrak Wisata dan Ekonomi Jatim

Namun, sebelum beroperasi penuh untuk penerbangan internasional, khususnya umrah, seluruh aspek keselamatan, keamanan, pelayanan, dan kepatuhan terhadap regulasi harus terlebih dahulu dipenuhi.

“Itu menjadi tanggung jawab kami sebagai regulator,” katanya. Dalam waktu dekat, Ditjen Hubud akan melakukan uji kesiapan operasional Bandara Dhoho bersama Pemprov Jatim dan operator bandara.

Lukman menegaskan, penguatan konektivitas udara di Jatim tidak hanya bertumpu pada Juanda dan Dhoho.

Bandara Abdul Rachman Saleh, Blimbingsari, dan Trunojoyo juga perlu dioptimalkan sebagai bagian dari sistem transportasi udara yang terintegrasi.

“Peningkatan kapasitas bandara di Jawa Timur harus dilihat sebagai bagian dari sistem transportasi udara nasional,” katanya.

Kemenhub berkomitmen mendukung seluruh upaya pemerintah daerah dalam memperluas akses penerbangan, selama tetap berjalan dalam koridor regulasi yang ketat.

Sebab, itu menjadi bagian dari agenda nasional. Yakni, berupa pemerataan pembangunan transportasi dan layanan publik yang inklusif.

BACA JUGA:Bandara Internasional Juanda Layani Lebih dari 900 Ribu Penumpang selama Lebaran 2025

BACA JUGA:Penerbangan Juanda–Ngurah Rai Dihentikan 24 Jam saat Hari Raya Nyepi, 32 Penerbangan Terdampak

Ia menyebutkan, Bandara Juanda saat ini berkapasitas 21 juta penumpang dengan per tahunnya mencapai 14 juta.

Harapannya, Juanda dapat meningkatkan kapasitas di atas 50 juta untuk mengantisipasi kebutuhan di mada depan. Namun, hanya mampu dikembangkan untuk menampung 27 juta penumpang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: